Konflik Palestina Vs Israel
Banyak Anak Cedera Parah, Dokter Bedah Gaza: Israel Sengaja Rancang Senjata untuk Maksimalkan Korban
Seorang dokter bedah asing yang bekerja di rumah sakit Eropa dan al-Aqsa mengatakan bahwa banyak anak-anak di Gaza yang mengalami cedera parah.
Enam dokter asing yang baru-baru ini bertugas di rumah sakit Gaza mengonfirmasi maraknya cedera akibat senjata fragmentasi ini.
Mereka menjelaskan hal ini menyebabkan anak-anak di Gaza yang tidak berdosa harus diamputasi karena luka akibat peluru yang cukup dalam.
Salah satu dokter bernama Sidhwa mengatakan bahwa peluru-peluru Israel ini sangat rentan bagi anak-anak.
"Anak-anak lebih rentan terhadap cedera tembus karena tubuh mereka lebih kecil," jelas Sidhwa, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Bagian tubuh anak-anak cukup rentan lantaran memiliki lapisan kulit yang tipis dan berbeda dengan orang dewasa.
"Bagian vital mereka lebih kecil dan lebih mudah rusak. Ketika anak-anak mengalami robekan pembuluh darah, pembuluh darah mereka sudah sangat kecil sehingga sangat sulit untuk menyatukannya kembali. Arteri yang memberi makan kaki, arteri femoralis, hanya setebal mi pada anak kecil. Sangat, sangat kecil. Jadi, memperbaikinya dan menjaga anggota tubuh anak tetap melekat padanya sangatlah sulit," jelasnya.
Seorang ahli bedah ortopedi dari Carolina Utara, juga bekerja di Rumah Sakit Eropa, Mark Pelmutter menguatkan pengamatan Sidhwa.
Ia menjelaskan besaran luka yang dialami anak-anak setelah terkena peluru Israel.
“Sejauh ini luka yang paling umum adalah luka masuk dan keluar berukuran satu atau dua milimeter,” katanya.
"Hasil rontgen menunjukkan tulang-tulang yang hancur dengan luka berlubang di satu sisi, lubang berlubang di sisi lainnya, dan tulang yang tampak seperti truk gandeng yang dilintasi. Anak-anak yang kami operasi, sebagian besar memiliki titik masuk dan keluar yang kecil," tambahnya.
Para dokter ini mengungkapkan kisah suram yang terjadi pada anak-anak di Gaza.
Cedera parah yang mereka alami akibat pecahan peluru Israel mengubah hidup mereka menjadi suram.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel selama sembilan bulan telah merenggut lebih dari 38.000 nyawa warga Palestina.
Israel juga telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang seruan gencatan senjata segera dan tetap melancarkan berbagai serangan terhadap warga sipil di Gaza.
Lebih dari 88.000 warga Palestinya terluka akibat serangan Israel.
Sementara blokade ketat terhadap pengiriman makanan, air, dan bantuan telah mengakibatkan kondisi kelaparan di seluruh Gaza.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.