Konflik Palestina Vs Israel
4 Anggota Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel termasuk Komandan Senior
4 anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel termasuk komandan senior Hizbullah Talib Sami Abdullah Hajj Abu Thalib di Lebanon selatan.
TRIBUNNEWS.COM - Empat pejuang Hizbullah terbunuh dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kota Joya, jauh di Lebanon selatan pada Rabu (12/6/2024) pagi.
Empat anggota Hizbullah yang terbunuh yaitu Komandan Hizbullah, Talib Sami Abdullah Hajj Abu Thalib; Muhammad Hussein Sabra Baqir; Ali Salim Soufan Kamil; Hussein Muhammad Hamid Sajid.
"Sami Abdullah, komandan Hizbullah paling terkemuka, telah terbunuh dalam konfrontasi yang sedang berlangsung dengan tentara Israel selama berbulan-bulan," lapor Reuters, mengutip sumber Hizbullah, Rabu.
Sebelumnya, tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters, ada penggerebekan Israel di desa Joya di Lebanon selatan pada Selasa (11/6/2024) malam.
Sementara itu, sumber keamanan Lebanon menyatakan Israel melakukan serangan dengan drone yang meluncurkan rudal ke rumah tersebut.
Pertahanan Sipil di Lebanon selatan mengatakan sejumlah orang kemungkinan terluka dalam serangan Israel.
Komandan Hizbullah yang terbunuh dalam serangan itu, Hajj Abu Thalib, adalah pemimpin Hizbullah di wilayah tengah perbatasan Lebanon selatan, yang mencakup beberapa kota yang paling terkena dampak baku tembak antara Hizbullah dan Israel sejak 8 Oktober 2024.
Media Israel, Kan, melaporkan bahwa tentara Israel membunuh seorang komandan senior Hizbullah selama serangan Israel di Lebanon selatan.
"Dia adalah komandan terbesar yang dibunuh sejak awal perang," lapor Kan.
Dalam konteks yang sama, situs Israel Walla News menyatakan bahwa 341 anggota Hizbullah terbunuh dalam serangan Israel di Lebanon sejak awal perang.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan solidaritas untuk warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.
Baca juga: Sasar Paket Senjata, 9 Rudal Israel Bunuh 3 Anggota Hizbullah di Perbatasan Suriah-Lebanon
Hizbullah mengambil bagian dengan menyerang Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki, dengan rudal dan drone yang diluncurkan dari basisnya di Lebanon selatan.
Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti menyerang Israel jika Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Sementara Israel menolak untuk mundur dari Jalur Gaza sebelum berhasil mewujudkan ambisinya untuk menghancurkan Hamas.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.124 jiwa dan 84.712 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (11/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.