Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ogah Terima Pemerintahan Hamas di Gaza, Abaikan Proposal Gencatan Senjata dari Biden?

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza.

AFP/BASHAR TALEB
Seorang gadis Palestina membawa roti dan kentang di sebuah kamp pengungsi di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza. Kini pemerintah sedang mempertimbangkan alternatif lain, Al Jazeera melaporkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant menegaskan kalau Israel tidak akan menerima pemerintahan Hamas di Gaza.

Ia mengatakan kini pemerintah sedang mempertimbangkan alternatif lain, Al Jazeera melaporkan.

"Sementara kami melakukan tindakan militer yang penting, lembaga pertahanan secara bersamaan sedang mempertimbangkan alternatif pemerintahan selain Hamas," ungkap Gallant dalam sebuah pernyataan, Minggu (2/6/2024) kemarin.

Gallant menyebut bahwa alternatif yang disiapkan bakal menjadi ancaman bagi keberlangsungan Hamas.

"Kami akan mengisolasi daerah-daerah, mengusir agen-agen Hamas dari sana, dan memperkenalkan kekuatan yang memungkinkan terbentuknya pemerintahan alternatif," ungkapnya.

"Ini akan mengarah pada pencapaian dua tujuan perang ini, membongkar pemerintahan Hamas dan kekuatan militernya, serta pemulangan sandera," terang Gallant.

"Kami tidak akan menerima kekuasaan Hamas di Gaza pada tahap apa pun dalam proses apa pun yang bertujuan mengakhiri perang." tegasnya.

Tekanan terhadap pemerintah Israel semakin meningkat setelah Biden mengumumkan proposal tersebut pada hari Jumat (31/5/2024).

Biden juga mendesak Hamas untuk menerima proposal tersebut.

Kelompok yang memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007 bereaksi “positif” terhadap pernyataan presiden AS.

Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir telah berjanji untuk mundur dari pemerintahan pimpinan Benjamin Netanyahu jika proposal gencatan senjata diterima.

Baca juga: Swiss akan Tangkap Netanyahu dan Pemimpin Hamas Jika ICC Keluarkan Surat Perintah

“Kesepakatan itu berarti berakhirnya perang dan pengabaian tujuan menghancurkan Hamas," kata Ben-Gvir.

"Ini adalah kesepakatan sembrono yang merupakan kemenangan terorisme dan ancaman keamanan terhadap negara Israel,” terang Ben-Gvir.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan jika Hamas menyetujui proposal gencatan senjata Biden untuk mengakhiri perang, Amerika Serikat berharap Israel juga menerima rencana tersebut, ABC News melaporkan.

“Ini adalah usulan Israel. Kami mempunyai harapan besar bahwa jika Hamas menyetujui usulan tersebut – seperti yang disampaikan kepada mereka, usulan Israel – maka Israel akan mengatakan 'ya',” kata Kirby dalam sebuah wawancara di program Minggu Ini.

Lebih dari 100.000 demonstran Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada hari Sabtu (1/6/2024) menuntut agar koalisi pimpinan Netanyahu menandatangani proposal gencatan senjata.

Proposal gencatan senjata terbaru yang diumumkan Biden

Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat (31/5/2024) mengatakan Israel telah mengusulkan gencatan senjata baru di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan tawanan.

Menurutnya, itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik.

Proposal baru yang diajukan Biden terdiri dari tiga fase.

Proposal gencatan senjata terbaru berbeda dari proposal sebelumnya karena gencatan senjata akan terus berlanjut ketika semua pihak melakukan ketiga fase tersebut.

Baca juga: AS Minta Dewan Keamanan PBB Setujui Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas

Fase pertama:

- Berlangsung selama enam minggu di mana pasukan Israel akan menarik diri dari pusat populasi Gaza.

- Para tawanan, termasuk orang tua dan wanita, yang ditahan di Gaza akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

- Warga sipil Palestina akan kembali ke Gaza, termasuk Gaza utara.

- Sebanyak 600 truk akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari.

lihat fotoGambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Satellite image ©2024 Maxar Technologies / AFP)
Gambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Satellite image ©2024 Maxar Technologies / AFP)

Para analis mempertanyakan apakah pasukan Israel akan tetap berada di Gaza bahkan setelah gencatan senjata diberlakukan.

“Kami belum mengetahui secara pasti apakah ada pengakuan dari pihak AS bahwa Israel akan tetap menduduki sebagian wilayah Gaza bahkan setelah gencatan senjata tercapai,” kata Abdullah al-Arian, profesor sejarah di Universitas Georgetown, Qatar.

“Ini adalah masalah besar, yang terus-menerus ditolak oleh warga Palestina bahwa bagian mana pun di Gaza harus tetap diduduki.”

Fase kedua:

- Kelompok bersenjata Palestina Hamas dan Israel akan merundingkan persyaratan untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.

“Gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi terus berlanjut,” kata Biden.

Fase ketiga:

- Rencana rekonstruksi Gaza, dan solusi politik jangka panjang.

Apa tanggapan Hamas?

Hamas mengatakan pihaknya menyambut baik pernyataan Biden.

Kelompok ini juga menyatakan siap untuk merespons “secara positif dan konstruktif” terhadap setiap usulan yang mencakup langkah-langkah tersebut, jika Israel juga “secara eksplisit berkomitmen” terhadap hal tersebut.

Apa perbedaan proposal terbaru dengan proposal sebelumnya pada tahun ini?

Sebuah proposal penyanderaan yang diajukan awal tahun ini menyerukan pembebasan tawanan yang sakit, lanjut usia, dan terluka di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama enam minggu, yang dapat diperpanjang untuk memungkinkan lebih banyak bantuan disalurkan ke wilayah kantong tersebut.

Kesepakatan yang diusulkan itu gagal awal bulan ini setelah Israel menolak menyetujui permintaan Hamas untuk mengakhiri perang secara permanen sebagai bagian dari negosiasi dan meningkatkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza selatan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved