Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Terpojok, AS Balik Badan, Dewan PBB Larang Ekspor Senjata ke Tel Aviv, IDF Perang Pakai Batu?

Pembunuhan relawan WCK jadi bumerang bagi Israel. IDF terpojok, karena AS balik badan dan PBB melarang ekspor senjata ke Tel Aviv.

khaberni/HO
KRISIS AMUNISI DAN PERSENJATAAN - Tentara Israel dilaporkan mengalami krisis amunisi dan persenjataan memasuki lima bulan lebih perang Gaza melawan Hamas. 

Israel Kian Terpojok, AS Balik Badan, Dewan HAM PBB Larang Ekspor Senjata ke Tel Aviv, IDF Perang Pakai Batu?

TRIBUNNEWS.COM - Agresi dan bombardemen Israel yang menyasar tanpa pandang bulu di Gaza, termasuk ke relawan kemanusiaan World Central Kitchen, menuai badai bagi niatan negara pendudukan tersebut untuk terus melancarkan perang melawan Hamas.

Atas aksi agresi Israel tersebut, Pada Jumat (5/4/2024), Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengadopsi resolusi yang melarang ekspor senjata ke Israel.

Resolusi larangan ekspor senjata bagi setiap negara di dunia oleh Dewan Ham PBB ini didukung oleh mayoritas 28 suara dan 6 negara menentang saat pengambilan keputusan.

Dewan juga menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Ini adalah pertama kalinya Dewan Hak Asasi Manusia mengambil sikap terkait agresi di Jalur Gaza yang berlanjut sejak 7 Oktober.

AS Balik Badan

Niat Israel untuk terus melancarkan perang di Jalur Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas, juga terancam pupus setelah Amerika Serikat (AS) sekutu utama yang selama ini mendukung mereka, mulai berbalik arah.

Presiden AS Joe Biden dilaporkan memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (4/4/2024) kalau ke depan, kebijakan Washington terhadap Gaza akan ditentukan oleh langkah-langkah yang diambil Israel untuk melindungi warga sipil dan pekerja bantuan (relawan kemanusiaan).

Sementara itu, diplomat tinggi AS mengatakan Washington akan mengubah kebijakannya terhadap Israel jika negara pendudukan tersebut tidak melakukan perubahan cara-cara memberantas Hamas.

“Saat ini, tidak ada prioritas yang lebih tinggi di Gaza selain melindungi warga sipil, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan memastikan keamanan bagi mereka yang memberikan bantuan. Israel harus menghadapi momen ini,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada wartawan pada konferensi pers di Brussels.

“Jika kami tidak melihat perubahan yang perlu kami lihat, maka akan ada perubahan dalam kebijakan kami,” katanya dengan nada ancaman terhadap Israel.

Peringatan Biden disampaikan dalam percakapan telepon selama 30 menit antara keduanya, beberapa hari setelah Israel berulang kali menyerang konvoi pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen.

Setidaknya tujuh pekerja kelompok tersebut terbunuh dalam apa yang dikatakan Chef Jose Andres sebagai penargetan yang disengaja terhadap relawan bantuan kemanusiaan.

Biden, Departemen Luar Negeri, dan Kepala Pentagon Lloyd Austin semuanya mengecam militer Israel atas serangan mematikan tersebut, yang menurut Israel adalah sebuah kesalahan.

Baca juga: Pakar PBB: Israel Paham Negara Arab Bakal Diam Saja Soal Gaza, Sengaja Bunuh Relawan WCK

Staf World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel
Staf World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel (X/WCKitchen)

Berdasarkan pernyataan seruan ke Israel pada Kamis, Biden menekankan bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan situasi kemanusiaan secara keseluruhan tidak dapat diterima.

“[Biden] memperjelas perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan,” kata pernyataan Gedung Putih.

“Dia menjelaskan bahwa kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian kami terhadap tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah ini,” tambah pernyataan tersebut.

Biden juga mengatakan, gencatan senjata segera sangat penting untuk menstabilkan dan memperbaiki situasi kemanusiaan serta melindungi warga sipil yang tidak bersalah.

Presiden AS mendesak Netanyahu untuk memberdayakan tim perundingnya untuk mencapai kesepakatan “tanpa penundaan” untuk memulangkan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Baca juga: Netanyahu Beri Kewenangan Tambahan ke Delegasi Israel, Hamas: Negosiasi Terjebak di Lingkaran Setan

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan).
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (Kolase Tribunnews/AFP)

Baca juga: Israel yang Ngebom, AS Prihatin Kena Getahnya: Pangkalan AS Bakal Diguyur Serangan Proksi Iran

Bahas Serangan Balasan Iran

Secara terpisah, Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin negara tersebut membahas ancaman publik Iran terhadap Israel dan rakyat Israel, yang terjadi beberapa hari setelah Israel mengebom gedung diplomatik Iran di Damaskus.

Beberapa pejabat tinggi IRGC termasuk di antara mereka yang dilaporkan tewas.

Baca juga: Bantah Terlibat Serangan ke Suriah, AS Tunjuk Hidung Israel, Garda Revolusi Iran: Balasan Segera!

Iran telah berjanji untuk membalas dendam.

AS dan sebagian besar negara-negara Barat mengutuk serangan Israel, yang belum diklaim secara terbuka oleh Israel, karena melanggar hukum internasional.

Namun, “Presiden Biden menjelaskan bahwa Amerika Serikat sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman tersebut,” kata Gedung Putih.

Seorang tentara Israel di antara barisan amunisi untuk tank. Dalam perang Gaza, IDF dilaporkan menggunakan amunisi kadaluarsa dari Perang Korea. Penggunaan amunisi tua ini menyebabkan naik tajamnya risiko salah sasaran.
Seorang tentara Israel di antara barisan amunisi untuk tank. Dalam perang Gaza, IDF dilaporkan menggunakan amunisi kadaluarsa dari Perang Korea. Penggunaan amunisi tua ini menyebabkan naik tajamnya risiko salah sasaran. (khaberni)

IDF Bisa Perang Cuma Pakai Batu dan Kayu

AS sejauh ini merupakan donor senjata terbesar bagi Israel.

Dalam beberapa titik selama periode Perang Gaza, AS diketahui sudah mengucurkan transfer amunisi dan persenjataan senilai puluhan juta dolar untuk keperluan perang Israel.

Baca juga: Dua Wajah AS, Tak Setuju Penyerbuan Rafah Tapi Setuju Kirim 2.300 Bom dan 25 Jet F-35 ke Israel

Sinyal balik badannya AS ke Israel karena bombardemen buta mereka di Gaza jelas akan mengancam kelangsungan perang yang Israel dengungkan tidak akan berhenti sampai Hamas hancur total dan permanen.

Salah satu media Israel, mengabarkan jika AS, tidak mendukung Israel, dalam perang saat ini, maka Israel, harus berperang menggunakan batu dan kayu.

Kanal 12 televisi Rezim Zionis, Sabtu (30/12/2023) silam mengutip analis politik Israel, Amnon Abramovich, melaporkan, jika AS, tidak memberikan bantuan senjata dan amunisi ke Israel, maka Tel Aviv, akan terpaksa menggunakan batu dan kayu untuk berperang.

Menurut Amnon Abramovich, masalah ini menunjukkan ketergantungan total Israel, pada AS, pasalnya Presiden Joe Biden, sejak awal perang Gaza, berdiri mendukung Israel.

"Biden mengirim dua kapal induk, satu unit kapal selam nuklir, dan armada pesawat terbang yang mengangkut amunisi luar biasa, dan sampai sekarang tidak berhenti," ujarnya. 

Sebelumnya Yair Golan, mantan Wakil Kepala Staf Militer Rezim Zionis, kepada Maariv mengatakan, "Meski telah menciptakan banyak kerusakan di Jalur Gaza, namun Israel, nampak seperti pihak yang lemah dalam perang, dan hanya bisa membela diri dengan bantuan AS."

Sementara itu surat kabar Yedioth Ahronoth, mengabarkan, AS, sejak awal perang di Gaza, telah mengirim 230 pesawat kargo, dan 30 kapal pengangkut amunisi ke Israel.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, sehari sebelumnya secara resmi mengumumkan bahwa Washington, tanpa mendapat persetujuan Kongres, mengirim peluru kaliber 155mm, dan peralatan yang terkait dengannya ke Israel.

Netanyahu menyadari besarnya ketergantungan Israel terhadap AS dan menyerukan agar Israel mulai memproduksi sendiri keperluan perang mereka, termasuk amunisi dan persenjataan.

(oln/khbrn/pt/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved