Turki Tahan 147 Orang yang Terkait ISIS usai Serangan ISIS ke Moskow, Penggerebekan di 30 Provinsi
Turki menahan lebih dari 140 tersangka yang terkait dengan ISIS setelah serangan ke Moskow. Ankara memperluas tindakan kerasnya terhadap ISIS.
Pihak berwenang Rusia menahan 11 orang sehubungan dengan serangan hari Jumat, yang melibatkan orang-orang bersenjata yang menyamar menyerbu Balai Kota Crocus, menembaki penonton konser dan membakar gedung, menewaskan sedikitnya 139 orang.
Dua dari mereka, warga negara Tajikistan Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni, dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki karena tidak ada surat perintah penangkapan mereka, kata pejabat itu kepada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Keduanya menghabiskan waktu di Turki sesaat sebelum serangan itu dan memasuki Rusia bersama-sama dengan penerbangan yang sama dari Istanbul, kata pejabat itu.
Kelompok ISIS mengatakan mereka bertanggung jawab atas serangan di Moskow, dan saluran media yang berafiliasi dengan ISIS telah menerbitkan video grafis dari orang-orang bersenjata di dalam tempat tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin mengakui untuk pertama kalinya bahwa “kelompok Islam radikal” berada di balik serangan minggu lalu di gedung konser, namun menyatakan bahwa mereka terkait dengan Ukraina.
Sementara itu, pihak berwenang Turki telah menangkap sejumlah tersangka yang diduga memiliki hubungan dengan ekstremis ISIS dalam penggerebekan nasional, kata seorang menteri pada Selasa.
Selama penggerebekan serentak yang dilakukan di 30 kota di seluruh negeri, 147 tersangka ditahan, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengumumkan di media sosial.
Radikalisasi di Rusia
Pihak berwenang Turki menetapkan bahwa salah satu tersangka, Fariduni, memasuki Turki pada 20 Februari dan kembali ke Rusia melalui bandara Istanbul pada 2 Maret.
Tersangka check-in ke sebuah hotel di lingkungan konservatif Fatih di Istanbul pada 21 Februari dan check-out enam hari kemudian.
Saat pemeriksaan awal, dia mengaku telah melakukan perjalanan ke Turki karena visanya di Rusia telah habis masa berlakunya, menurut pejabat Turki.
Fariduni memposting delapan kali di akun media sosialnya pada tanggal 23 Februari, dengan lokasi ditetapkan sebagai Aksaray Istanbul, dan gambar-gambar tersebut tampaknya menunjukkan Masjid Fatih, kata pejabat tersebut.
Tersangka lainnya, Saidakrami, tiba di Istanbul pada 5 Januari. Ia check in ke sebuah hotel di Fatih pada hari yang sama dan check out pada 21 Januari.
Dia kemudian kembali ke Moskow pada 2 Maret dengan penerbangan yang sama dengan Fariduni, menurut pejabat Turki.
“Kami menilai kedua individu tersebut menjadi radikal di Rusia mengingat singkatnya waktu yang mereka habiskan di Turki,” katanya kepada AFP.
Gempa M 7,8 Guncang Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan |
![]() |
---|
Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap? |
![]() |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
![]() |
---|
Seribu Jenazah Tentara Ukraina Ditukar 24 Jenazah Tentara Rusia |
![]() |
---|
AS Setuju Jual Rudal ERAM Senilai Rp 13,6 T ke Ukraina: Wilayah Jauh di Dalam Rusia Sasaran Empuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.