Konflik Palestina Vs Israel
Pemerintahan Netanyahu Berisiko Runtuh karena RUU Aturan Komunitas Ultra-ortodoks dan Dinas Militer
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa pemerintahannya berisiko runtuh karena rancangan undang-undang.
Penulis:
Muhammad Barir
Undang-undang yang mengizinkan pengecualian ultra-ortodoks dari militer telah berakhir pada bulan Juni tahun lalu. Pekan depan, aturan sementara yang memperpanjang itu juga akan habis masa berlakunya.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang partai sayap kanan dan agamanya mempunyai perwakilan mayoritas di pemerintahan, menentang penghentian pengecualian ultra-ortodoks.
Peringatan Netanyahu mengenai potensi runtuhnya pemerintahan muncul ketika Gallant akan melakukan perjalanan ke Washington untuk membahas upaya perang.
Ini akan menjadi kunjungan resmi pertama pejabat Israel ke AS sejak Gantz berkunjung awal bulan ini. Netanyahu belum menerima undangan ke Washington.
Pemerintahan Netanyahu goyah karena rancangan undang-undang yang ultra-ortodoks.
Menteri Perang Yoav Gallant dan yang lainnya telah memperingatkan bahwa pengecualian terhadap kelompok ultra-ortodoks dari dinas militer akan mempercepat krisis tenaga kerja yang parah di militer.
(Sumber: The Cradle)
Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat Hamas Osama Hamdan: Pengakuan Negara Palestina Buah Perlawanan, Bukan Sekadar Simbol |
---|
Cak Imin: Presiden yang Berhasil Pidato dengan Baik Setelah Bung Karno, Hanya Pak Prabowo |
---|
Pertemuan Bahas Gaza Dihadiri oleh Presiden AS, Turki, Indonesia Berakhir |
---|
2 Media Israel Soroti Prabowo Ucap 'Shalom' Saat Berpidato di Markas PBB |
---|
Di PBB, Trump Desak Perang Gaza Segera Berakhir: Pengakuan Palestina sebagai Hadiah untuk Hamas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.