Konflik Palestina Vs Israel
Hasil Rapat Kabinet Perang Israel: Netanyahu Setujui Serbuan Darat IDF ke Rafah, Eksekusi Pekan Ini?
Kantor Netanyahu mengumumkan sudah menyetujui rencana operasional di Rafah. Pengumuman ini menyusul rapat Kabinet Perang Israel di Tel Aviv.
Hasil Rapat Kabinet Perang Israel: Netanyahu Setujui Serbuan Darat IDF ke Rafah, Eksekusi Pekan Ini?
TRIBUNNEWS.COM - Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (15/3/2024) kalau dia telah “menyetujui rencana operasional di Rafah.”
Pengumuman ini menyusul rapat Kabinet Perang Israel di Tel Aviv.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang segera tersedia, jaringan media Amad melaporkan dikutip Khaberni.
Baca juga: Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah ke Netanyahu: Kalian Serbu Rafah Pun, Israel Sudah Kalah Perang
Sekitar 1,4 juta orang tinggal di Rafah di Gaza selatan, dan banyak dari mereka telah beberapa kali mengungsi dari wilayah lain di Gaza.
Kantor Perdana Menteri juga menyatakan, "Mengenai para sandera, tuntutan Hamas tetap tidak masuk akal. Delegasi Israel akan berangkat ke Doha setelah Kabinet Keamanan membahas posisi Israel."
Baca juga: Rincian Proposal Terbaru Gencatan Senjata Hamas, Kantor PM Israel: Tidak Masuk Akal
Sejumlah pihak menganalisis, serbuan darat tentara Israel (IDF) ke Rafah akan berlangsung pekan ini dengan sejumlah pertimbangan kalau syarat-syarat dari Amerika Serikat (AS) sudah dipenuhi Tel Aviv sebelum menyerbu Rafah.
Sejumlah 'syarat' itu beberapa di antaranya adalah relokasi pengungsi dan kepastian penerimaan bantuan bagi para pengungsi.
Terkait relokasi, Israel diduga akan menempatkan jutaan pengungsi Palestina ke 'pulau-pulau' kemanusiaan, secara paksa.
Baca juga: Pengusiran Total, Israel Blak-blakan Mau Pindahkan Warga Pelestina ke Pulau Sebelum Serbu Rafah

Kapal Bantuan Pertama Sudah Datang
Terkait bantuan, Kapal bantuan pertama yang mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza dilaporkan telah tiba.
Kapal asal Spanyol itu meninggalkan Siprus pada Selasa (12/3/2024) dengan membawa 200 ton makanan, dan tiba di Gaza pada Jumat (15/3/2024).
Pengiriman ini merupakan uji coba rute bantuan baru melalui laut dari Siprus menuju wilayah Palestina.
Namun ketika kapal tersebut berhasil berlabuh di Gaza, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyetujui rencana serangan terhadap Rafah.
Netanyahu membuat keputusan tersebut setelah pertemuan kabinet perang Israel untuk membahas proposal baru dari Hamas untuk gencatan senjata.
Dikutip dari The Guardian, dalam proposal tersebut, Hamas memberikan tawaran untuk membebaskan sandera perempuan Israel, anak-anak, orang tua, dan orang sakit sebagai tahap pertama.
Konflik Palestina Vs Israel
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.