Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rincian Proposal Terbaru Gencatan Senjata Hamas, Kantor PM Israel: Tidak Masuk Akal

setiap tentara perempuan IDF yang masih hidup, adalah pembebasan 50 tahanan Palestina, 30 di antaranya merupakan yang menjalani hukuman seumur hidup

Majdi Fathi/TPS
Hamas hari Rabu, 6 Februari 2024 kemarin telah menyampaikan tanggapan balik atas tawaran gencatan senjata dengan Israel di Gaza yang diajukan dua negara mediator, Qatar dan Mesir. Kepada Qatar dan Mesir, Hamas mengajukan proposal tandingan yang menyerukan gencatan senjata 135 hari yang mencakup banyak hal. 

Anggota biro politik Hamas menambahkan, Netanyahu menghubungkan nasib politiknya dengan kelanjutan perang, "Percaya bahwa ia akan bertanggung jawab setelah perang berhenti, menjelaskan bahwa pemerintah Amerika sepenuhnya bias terhadap Israel dan terdapat kolusi internasional dan regional dengan Israel." 

Nazzal melanjutkan, kegagalan Netanyahu untuk mendapatkan lampu hijau Amerika untuk menyerang Rafah dapat menghentikan operasi militer IDF.

"Ini menjelaskan bahwa Netanyahu memberikan gambaran yang salah tentang jalannya perang kepada opini publik," kata dia dilansir Khaberni merujuk pada menurunnya dukungan publik Israel ke sang perdana menteri. 

Nazzal melanjutkan bahwa Netanyahu dan anggota pemerintahannya tidak berminat untuk menghentikan perang karena takut akan disintegrasi koalisi pemerintah.

Dia juga menyinggung soal rencana AS membangun pelabuhan dadakan di lepas pantai Gaza.

"Mengingat bahwa proyek pelabuhan tersebut bersifat ambigu dan lokasinya harus diketahui, siapa yang akan mengelolanya dan mendistribusikan bantuan dan apakah ini akan menjadi alternatif penyeberangan darat," katanya.

Nazzal menambahkan, suku-suku di Gaza merupakan katup pengaman terhadap penetrasi wilayah Palestina yang dilakukan otoritas pendudukan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved