Konflik Palestina Vs Israel
Kapal Bantuan Pangan Kedua akan Berlayar ke Gaza dalam Beberapa Hari Mendatang
Kapal bantuan makanan yang kedua diharapkan akan berangkat dari Siprus menuju Gaza pada beberapa hari mendatang.
TRIBUNNEWS.COM - Kapal bantuan makanan yang kedua diharapkan akan berangkat dari Siprus menuju Gaza pada beberapa hari mendatang.
Dilansir The Guardian, kapal bantuan ini akan membawa lebih banyak makanan dibandingkan kapal pertama yang telah berlayar.
Nantinya, kapal kedua ini akan membawa 300 ton pangan.
Persediaannya berupa kacang-kacangan, wortel, tuna, buncis, dan jagung dalam kaleng, ditambah nasi setengah matang, tepung, minyak, dan garam.
Sebelumnya, kapal pertama yang bernama Open Arms diperkirakan meninggalkan pelabuhan Larnaca pada Selasa (12/3/2024) pagi.
Kapal yang dimiliki oleh badan amal yang bernama Proactiva Open Arms ini menarik sebuah tongkang yang berisi sekitar 200 ton tepung, beras, protein, serta air dan obat-obatan.
Misi bantuan pangan ini, yang sebagian besar didanai oleh Uni Emirat Arab, dijalankan oleh badan amal World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, Proactiva Open Arms selaku pemasok kapal merupakan badan amal asal Spanyol.
Lebih lanjut, kapal bantuan pertama tersebut diperkirakan akan tiba di pantai Gaza dalam beberapa hari mendatang.
Sebagai informasi, WCK tidak merilis rincian keberadaan kapal tersebut karena alasan keamanan.
Meski begitu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Siprus, Theodoros Gotsis, mengatakan Open Arms membuat “kemajuan yang baik” dan berada di jalur menuju pantai Gaza.
Baca juga: Israel Baru Melepaskan Pengiriman Bantuan Turki ke Gaza Setelah Berminggu-minggu Memblokirnya
Namun, dibutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan untuk tiba karena kapal tersebut terpaksa bergerak sangat lambat.
Menurutnya, aplikasi pelacakan telah “macet” karena kapal tersebut berlayar di laut lepas zona perang di mana komunikasi tidak lancar.
Hingga Kamis (14/3/2024) ini, masih belum ada kepastian bagaimana bantuan pangan tersebut akan diturunkan dan didistribusikan setelah mencapai pantai Gaza.
Relawan WCK dan pihak lainnya di Gaza sedang membangun dermaga dari puing-puing bangunan yang hancur akibat pemboman Israel selama lima bulan terakhir.
Nantinya diharapkan dermaga yang sedang dibangun itu memungkinkan bantuan untuk diturunkan dan diangkut dengan truk di Gaza.
Konflik Palestina vs Israel
Israel meluncurkan serangkaian serangan di jalur Gaza mulai 7 Oktober 2023.
Hingga saat ini, lebih dari 31.000 warga Palestina meninggal dunia.
Lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.
Pemblokadean ini menyebabkan warga sipil kelaparan.
Hingga saat ini, agresi Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Deni)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.