Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penampakan Bukti Peluru NATO di Tubuh Warga Palestina yang Dibantai Israel Saat Tunggu Bantuan

Bukti baru menegaskan keterlibatan penuh Israel dalam Flour Massacre, pembantaian warga Palestina saat menunggu bantuan. Peluru ini tembus baja

Kredit Foto: Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med
PELURU NATO - Penampakan peluru NATO 5,56x45mm yang ditemukan di tubuh banyak korban pembantaian tepung. Jenis peluru ini ditembakkan dari senjata tentara Israel. 

Washah mengatakan, ada peluru yang mengenai kantong tepung yang dibawanya, namun untungnya, meski menembus kantong, namun tersangkut di jaketnya.

Setelah memeriksa peluru tersebut, Euro-Med Monitor menemukan bahwa bentuk dan dimensinya identik dengan yang dijelaskan di atas.

Tidak seperti peluru lain dengan diameter 5,56 mm, peluru ini memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk menembus baja setebal 3 mm meskipun tidak dianggap sebagai penusuk lapis baja.

Baca juga: Investigasi Media Inggris Ungkap Tentara Israel Edit Rekaman Udara Tragedi Tepung Berdarah Palestina

KELAPARAN - Ribuan warga Palestina menunggu datangnya truk bantuan yang ditujukan bagi jutaan pengungsi Gaza yang kelaparan. Pada Kamis (29/2/2024), tentara Israel menembaki kerumuman warga Palestina yang sedang menunggu datangnya bantuan ini, menghasilkan tragedi Tepung Berdarah yang menewaskan 112 warga sipil Palestia di Gaza Utara.
KELAPARAN - Ribuan warga Palestina menunggu datangnya truk bantuan yang ditujukan bagi jutaan pengungsi Gaza yang kelaparan. Pada Kamis (29/2/2024), tentara Israel menembaki kerumuman warga Palestina yang sedang menunggu datangnya bantuan ini, menghasilkan tragedi Tepung Berdarah yang menewaskan 112 warga sipil Palestia di Gaza Utara. (tangkap layar/Photo Credit: AP Photo/Mahmoud Essa)

Kronologi Pembantaian

Menurut kesaksian baru-baru ini yang didokumentasikan oleh kelompok hak asasi manusia dari individu lain yang hadir pada pembantaian tersebut, IDF mulai menembak langsung warga sipil yang sedang menunggu bantuan pada pukul 04.10 pada hari Kamis, 29 Februari.

Pada pukul 05.30, IDF menyerbu lokasi berkumpulnya warga Palestina, di mana banyak orang terbaring terluka, terbunuh, atau berusaha melarikan diri.

Banyak orang di lokasi tersebut ditahan, sementara yang lain terpaksa mengungsi ke selatan Jalur Gaza. IDF langsung mengeksekusi orang lain dan meninggalkan tubuh mereka di pantai terdekat.

“Kami terkejut ketika tentara Israel muncul dan membawa sekelompok pemuda dari [Kota] Gaza,” seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan kepada tim Euro-Med Monitor.

“Sebagian besar dari mereka mengungsi ke pantai, ada yang berada di bundaran Nabulsi, ada yang dievakuasi ke selatan, dan ada pula yang terbunuh dan ditinggalkan di pantai.”

Saksi mata menjelaskan, tentara IDF menangkap seorang dokter, Muhammad Awad, lalu melepaskannya. “Setelah dia menjauh beberapa langkah, mereka melepaskan tembakan ke arahnya dan melukai bahunya…Kami dikepung hingga pukul 06.30, dan orang-orang yang terluka memohon kepada kami untuk tidak meninggalkan mereka…Makanan dan tepung berlumuran darah. ketika aku pergi."

“Saya adalah sukarelawan paramedis,” kata seorang saksi mata kedua, yang juga tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.

“Dengan harapan mendapat bantuan, saya berangkat ke Bundaran Nabulsi. Sebagai tindakan pencegahan, saya membawa tas pertolongan pertama karena saya tahu bahwa insiden serupa telah mengakibatkan penembakan.”

Sesaat sebelum pukul 04.30, saksi kedua mengatakan kepada Euro-Med Monitor bahwa truk-truk tersebut melewati pos pemeriksaan, dan IDF mulai menembak, melemparkan granat kejut dan bom asap. Tank kemudian maju, dan terjadilah pembantaian.

“Saya merawat beberapa orang yang terluka dengan pertolongan pertama. Saya menemukan bahwa beberapa orang menderita luka di dada sementara yang lain menderita luka di anggota badan. Saat saya mencoba mengeluarkan salah satu orang yang terluka, tank tersebut maju dan saya terpaksa meninggalkan tempat kejadian,” tambah saksi kedua. “Ada banyak orang yang tewas dan terluka.”

Dalam pernyataan sebelumnya, lembaga pemantau Euro-Med mengatakan bahwa tim penelitinya telah mengamati kejadian tersebut sejak awal dan mencatat bahwa tank-tank IDF melepaskan tembakan keras ke arah kelompok warga sipil Palestina yang berusaha mendapat bantuan kemanusiaan di barat dan selatan Kota Gaza.

Akibatnya, 112 warga sipil tewas dan 760 orang luka-luka, sementara banyak korban diyakini masih berada di wilayah sasaran.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved