Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Sibuk Gempur Gaza, Ekonomi Israel Jeblok, Lebih Parah daripada Perkiraan Pakar
Produk domestik bruto (PDB) Israel anjlok dan jauh lebih buruk daripada perkiraan pakar.
Adapun McDonald’s dilaporkan gagal mencapai target penjualannya untuk pertama kalinya dalma empat tahun. Nilai saham perusahaan itu juga turun 4 persen karena penjualan juga turun.
Netanyahu bersumpah lanjutkan perang
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melanjutkan perang di Gaza meski Israel kini mendapatkan tekanan dari masyarakat internasional dan rakyat Israel sendiri.
“Ada banyak tekanan terhadap Israel dari dalam negeri dan di luar negeri untuk menghentikan perang sebelum kami mencapai seluruh tujuan kami, termasuk kesepakatan pembebasan sandera dengan cara apa pun,” demikian kata Netanyahu di akun media sosial X miliknya pada hari Selasa, (20/2/2024).
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan perang hingga semua tujuan tercapai, termasuk melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” katanya menambahkan.
Dikutip dari Anadolu Agency, pekan lalu keluarga warga Israel yang disandera Hamas mengkritik Netanyahu karena meminta delegasi israel tidak kembali ke Mesir untuk pembicaraan lebih lanjut dengan Hamas mengenai kesepakatan pembebasan sandera.
Israel meyakini masih ada 134 warga Israel yang disandera di Gaza setelah tentara Israel berhasul membebaskan dua warga Israel yang ditahan di Kota Rafah.
Adapun pada hari Selasa lalu AS memveto upaya terakhir Dewan Keamanan PBB demi mewujudkan gencatan gencatan senjata di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, per hari Selasa total kematian di Gaza akibat serangan Israel sudah mencapai 29.195 jiwa. Adapun sebanyak 69.170 lainnya dilaporkan terluka.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.