Konflik Palestina Vs Israel
Anggota Parlemen AS Yakin Jeda Kemanusiaan Perang Israel-Hamas Akan Disepakati sebelum Ramadan
Dua anggota parlemen senior di Amerika Serikat (AS) mengaku yakin bahwa jeda kemanusiaan perang Israel-Hamas di Gaza akan disepakati sebelum Ramadan.
TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota parlemen senior di Amerika Serikat (AS) mengaku yakin bahwa jeda kemanusiaan perang Israel-Hamas di Gaza akan disepakati sebelum Ramadan.
Ramadan merupakan hari penting bagi umat Islam di seluruh dunia, diperkirakan akan dimulai pada 10/11 Maret 2024 mendatang.
Senator Partai Demokrat AS, Richard Blumenthal dan Chris Coons, yang mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Israel dan Arab mengaku punya harapan bahwa kesepakatan bisa tercapai sebelum bulan suci Ramadan.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Amman, Yordania, mereka mengatakan ada harapan besar kesepakatan pembebasan sandera sebagai imbalan atas jeda pertempuran akan disepakati.
“Dalam hitungan minggu kita bisa melihat jeda sebelum Ramadan,” kata Blumenthal kepada Reuters.
Meski begitu, Blumenthal mengatakan bahwa perundingan dengan para pemimpin Israel menunjukkan bahwa Israel bersedia untuk meredam serangan karena negara tersebut telah mengakhiri fase pertempuran sengit di Gaza dan beralih ke fokus potensial pada pertempuran melawan pemberontakan.
“Setelah ada kesepakatan mengenai jeda, hal ini membuka jalan menuju negosiasi yang dapat menghasilkan pemerintahan mandiri oleh Palestina, sebuah negara yang memberi mereka kendali atas nasib mereka sendiri,” kata Blumenthal.
Namun, serangan Israel di Kota Rafah, Gaza bagian selatan, yang menjadi tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan, akan mempersulit upaya penghentian pertempuran dan para senator memperingatkan bahwa Israel mempunyai kewajiban untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan relokasi sebelum pindah ke Rafah.
“Ada upaya untuk menyeimbangkan antara mendukung Israel dan perangnya melawan Hamas dan mendukung aspirasi sah rakyat Palestina untuk pemerintahan mandiri dan mengakhiri konflik,” kata Coons.
Negara-negara Arab yang dipimpin oleh Yordania telah menyatakan kekhawatiran bahwa serangan Israel yang terus berlanjut terhadap Hamas selama bulan suci Ramadan dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut.
Perundingan yang dimediasi Mesir dan Qatar belum membuahkan hasil.
Baca juga: Tembok Tujuh Meter di Rafah dan Perjanjian Rahasia Mesir-Israel-AS Buat Hancurkan Hamas
Negosiasi yang tidak membuahkan hasil itu berakhir pekan lalu di Kairo, Mesir.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel "tidak akan membayar harga apa pun demi kembalinya sandera".
Netanyahu mengatakan bahwa cara untuk membebaskan tawanan adalah dengan meningkatkan melanjutkan serangan di Gaza dan melenyapkan Hamas. dikutip dari Al Arabiya.
Dalam perkembangan lain yang dilaporkan Al Jazeera, terhitung selama 24 jam antara Senin (19/2/2024)-Selasa (20/2/2024) sore,103 warga Palestina dilaporkan tewas dan 142 terluka akibat serangan Israel di Gaza, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.