Konflik Palestina Vs Israel
Israel Ubah Gaza Jadi Ladang Uji Coba Berbagai Senjata selama Agresi
Israel menggunakan Jalur Gaza menjadi ladang uji coba berbagai senjata selama agresi. Israel didukung oleh AS dalam pengembangan senjatanya.
TRIBUNNEWS.COM - Media Turki, Anadolu, menerbitkan laporan korespondennya yang mengumpulkan informasi tentang senjata dan amunisi yang digunakan Israel selama agresi di Jalur Gaza.
Laporan berjudul "Senjata yang diuji Israel di Gaza" itu mencatat jenis-jenis senjata yang digunakan sejak 7 Oktober 2023.
Untuk pertama kalinya, Israel menggunakan senapan mesin “Negev” 7,62 mm, yang juga dapat menembus bangunan.
"Selama serangan saat ini, tentara Israel menggunakan dua rudal baru yang disebut Howlett dan Yatid," demikian pernyataan adalam laporan itu, Senin (19/2/2024).
Tidak ada informasi mengenai karakteristik Howlett dan Yatid.
Namun, laporan pers menunjukkan kedua rudal itu memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan Law dan Matador, dan juga lebih efektif di area pemukiman.
Selain itu, tentara Israel pernah menerbitkan gambar unit komando Magellan saat menggunakan peluru mortir 120 mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting.
Israel juga menguji tank Merkava “Barak” generasi kelima Israel.
Selain itu, Israel melakukan eksperimen dan pengujian terhadap banyak jenis senjata dan amunisi baru yang mematikan.
Tentara Israel juga menggunakan kacamata penglihatan malam (IDO) untuk pertama kalinya, yang menyediakan gambar 3D patroli atau tentara di batalyon tempur di Gaza, dalam kondisi minim cahaya atau gelap gulita.
Israel bahkan telah memodifikasi sistem peluncuran roket multi-laras (M270), yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat bernama Lockheed Martin (MLRS).
Baca juga: Israel Ingin Perpanjang Agresi, Qatar: Netanyahu Berniat Tunda Kesepakatan Sandera
Modifikasi tersebut meningkatkan akurasi sistem rudal dan memungkinkannya menggunakan peluru kendali AccuLAR-122.
Israel Bentuk Brigade Baru
Israel, yang kekuatan militernya sangat didukung oleh Amerika Serikat, sering melakukan uji coba senjata dan amunisi yang diproduksi di dalam negeri dalam serangannya di Jalur Gaza.
Setelah 7 Oktober 2023, tentara Israel membentuk brigade cadangan baru yang disebut “Brigade Hashomer” (Pengawal) atau “Brigade 855”, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan permukiman Israel.
Meski Israel mengklaim brigade tersebut, yang terdiri atas tentara cadangan, akan berfokus pada perlindungan pemukiman ilegal, mereka kemungkinan akan berpartisipasi dalam operasi ofensif yang menargetkan Jalur Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.