Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Ngotot Tolak Berdamai dengan Hamas, Sebut Tak Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ngotot menolak perjanjian perdamaian dengan Hamas setelah mendapatkan tekanan dari internasional.

TC/tangkap layar AP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak solusi dua negara di mana dalam resolusi itu Palestina diakui sebagai negara merdeka dan tinggal berdampingan dengan Israel mendiami wilayah yang sama.-- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ngotot menolak berdamai dengan Hamas dan tidak mengakui adanya negara Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tetap pada pendiriannya untuk menolak perjanjian perdamaian dengan Hamas.

Selain itu, Netanyahu juga menyebut tidak mengakui adanya negara Palestina.

Hal itu diungkapkan Netanyahu melalui media sosial X, setelah melakukan pertemuan dengan Direktur CIA, William Burns.

"Israel langsung menolak perintah internasional mengenai penyelesaian permanen dengan Palestina," kata Netanyahu melalui X.

Perdamaian dengan Hamas, kata Netanyahu, dapat tercapai melalui negosiasi langsung tanpa adanya campur tangan internasional.

Netanyahu menyatakan, Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina.

"Pengakuan seperti itu setelah pembantaian 7 Oktober akan memberikan dampak besar terhadap terorisme yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mencegah penyelesaian perdamaian di masa depan," ucap Netanyahu.

Sebelumnya, Netanyahu sempat bertemu dengan Direktur CIA, William Burns pada Kamis (16/2/2024).

Pertemuan tersebut membahas tentang pembebasan sandera yang ditahan oleh Israel dan Hamas.

Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu ditemani oleh Kepala Mossad, David Barnea; Direktur Shin Bet, Ronen Bar; Penasihat Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi; dan Menteri Militer, Avi Gil.

Dikutip dari The Times of Israel, menurut seorang pejabat Israel, Netanyahu mengatakan kepada Burns bahwa Israel menuntut untuk mengetahui apakah para sandera menerima obat-obatan yang dikirim ke Gaza bulan lalu dalam kesepakatan yang melibatkan Prancis, Qatar, dan AS.

Baca juga: Warga Israel Ragukan Kemampuan Tentara Netanyahu: Tak Yakin IDF Bisa Memenangkan Perang di Gaza

Israel telah menerima jaminan bahwa obat-obatan tersebut akan sampai ke para sandera, tetapi tidak pernah menerima konfirmasi.

Dua sandera yang diselamatkan dari Gaza minggu ini dalam serangan komando mengatakan mereka tidak pernah menerima obat-obatan yang ditujukan untuk mereka.

Pejabat tersebut mengulangi bahwa hanya "tekanan militer yang kuat dan tekanan tegas dalam negosiasi" yang akan memaksa Hamas untuk mengubah tuntutannya terhadap kesepakatan penyanderaan.

Setelah bertemu dengan Burns, Netanyahu melakukan pembicaraan dengan Presiden AS, Joe Biden melalui sambungan telepon.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan