Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lieberman: Tak Ada Palestina, Israel Harus Beri Gaza ke Mesir, Berbagi Tepi Barat dengan Yordania

Visi Lieberman itu menyerukan tak ada negara Palestina, Mesir mengendalikan Gaza, sementara Israel dan Yordania berbagi Tepi Barat.

Jaafar ASHTIYEH / AFP
Gambar ini menunjukkan pemandangan pemukiman Har Bracha di Tepi Barat dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 22 Januari 2024. 

Komentar Gallant menunjukkan, dia ingin Israel menduduki Gaza sambil menghindari tanggung jawab negara pendudukan terhadap penduduk sipil Palestina sebagaimana diwajibkan dalam international humanitarian law (IHL) alias hukum kemanusiaan internasional.

IHL mencakup memastikan standar kebersihan dan kesehatan masyarakat yang memadai serta menyediakan makanan dan perawatan medis bagi penduduk yang berada di bawah pendudukan.

Israel telah menghancurkan rumah sakit dan sistem kesehatan di Gaza, sambil menerapkan blokade untuk membatasi masuknya makanan dan air.

IHL melarang pemindahan paksa penduduk secara kolektif atau individual dari dan di dalam wilayah pendudukan serta pemindahan penduduk sipil dari kekuasaan pendudukan ke wilayah pendudukan.

Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang

Mengomentari masalah ini, Menteri Pertahanan Gallant mengatakan kepada para pejabat AS pekan lalu kalau ia dan militer Israel "tidak akan mengizinkan pembangunan kembali pos-pos atau pemukiman ilegal oleh pemukim Israel di Jalur Gaza," kata empat pejabat AS dan Israel kepada Axios.

Namun pada Minggu, 12 menteri dan 18 anggota parlemen dalam koalisi pemerintahan Israel berkumpul di sebuah konferensi untuk mempromosikan pengusiran paksa terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza dan untuk membangun pemukiman Yahudi di daerah kantong tersebut.

Baca juga: Israel Gelar Resettlement Conference, Para Menteri Bersorak atas Rencana Perampasan Gaza

Tak lama setelah dimulainya perang pada bulan Oktober, sebuah dokumen bocor dari Kementerian Intelijen Israel yang menguraikan rencana untuk mengusir penduduk Gaza dengan dalih keprihatinan kemanusiaan.

Anggota gerakan pemukim Israel selama bertahun-tahun telah menganjurkan penaklukan kembali dan pemukiman kembali Gaza.

Pada tahun 2005, Perdana Menteri Israel saat itu Ariel Sharon memerintahkan pembongkaran blok pemukiman Gush Katif dan evakuasi pemukim Yahudi dari Gaza.

Baca juga: Dokumen Intelijen Israel Bocor: Mau Jadikan Warga Gaza Kaum Terusir di Tenda-Tenda Sinai Mesir

(oln/tc/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved