Konflik Palestina Vs Israel
Tak Hanya Pasok Senjata, Korut Dilaporkan Latih Pejuang Hamas, Hizbullah, & Houthi
Korea Utara dikabarkan melatih anggota Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.
Sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2023, media pemerintah Korut mulai menyuarakan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel.
Surat kabar resmi Komite Pusat Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun, mengatakan masyarakat dunia mempercayai bahwa tindak kejahatan yang dilakukan Israel secara terus-menerus telah menyebabkan terjadinya perang.
Korut sendiri sudah lama menganggap Israel sebagai "negara satelit imperialis".
Di samping itu, Korut mengakui kedaulatan Palestina atas seluruh wilayah Israel saat ini, kecuali Dataran Tinggi Golan.
Dalam perang di Gaza tahun 2008—2009 dan 2014, Korut mengatakan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan.
Adapun pada tahun 1970-an dan 1980-an, Yasser Arafat yang menjadi pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina menerima senjata dari pemimpin Korut, Kim Il Sung.
Baca juga: Hamas dan Houthi Gunakan Senjata Produksi Korut? Berikut Sejarah Panjang Hubungan Mereka
Menurut laporan Stimson, intelijen militer Korut melatih Komandan Front Pembebasan Palestina bernama George Habash.
Hubungan antara Korut dan Palestina melemah mulai akhir Perang Dingin hingga tahun 2007.
Namun, hubungan keduanya menguat pada tahun 2014 setelah ada Operasi Perlindungan Perbatasan. Kala itu Hamas mengandalkan bantuan militer Korut.
Transaksi pembelian peralatan militer oleh Hamas itu disebut dilakukan melalui pihak ketiga di Lebanon.
Pada bulan Mei 2021 ada sejumlah roket F-7 milik Berigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas.
Transfer senjata dari Korut ke Hamas sebagian besar melalui pihak ketiga.
Ada kemungkinan besar senjata itu dari Korut kemudian berpindah ke Iran, selanjutnya ke Sudan, dan kemudian ke Mesir. Dari Mesir, senjata itu dibawa ke Gaza lewat terowongan Hamas.
Korut melatih Hizbullah dan Houthi
Korut juga punya sejarah kerja sama dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
Pada tahun 1980-an personel Hizbullah tiba di Korut untuk mendapat pelatihan militer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.