Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Benarkah Klaim Tentara Israel Temukan Jejak Sandera di Sebuah Terowongan di Jalur Gaza?

Tentara Israel mengklaim menemukan bukti adanya sandera di sebuah terowongan di Kota Khan Younis di Jalur Gaza.

X
Cuplikan video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), memperlihatkan anggota mereka melakukan penyergapan terhadap tentara Israel setelah memancing mereka ke sebuah terowongan di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza utara pada akhir Desember 2023. Video ini dirilis pada Rabu (10/1/2024). 

Ia juga tidak mengatakan kapan para sandera berada di sana atau mengidentifikasi mereka.

Dan apakah mereka diketahui hidup atau mati.

Dalam pernyataan selanjutnya kepada media, Hagari mengatakan para tawanan itu ditahan dalam “kondisi yang sulit,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dikutip dari The Guardian, Israel membagikan berita ini melalui saluran pesan Telegramnya, Kamis (11/1/2024).

"Sehari yang lalu, IDF mengungkap terowongan bawah tanah luas yang digali oleh organisasi Hamas di bawah Kota Khan Younis," kata IDF, Kamis (10/1/2024).

"Terowongan itu terhubung ke jaringan terowongan bawah tanah yang luas di bawah kawasan sipil di kota," ungkap IDF.

Jutaan syikal diperkirakan telah diinvestasikan dalam penggalian terowongan dan melengkapinya dengan sistem ventilasi udara, pasokan listrik, dan pipa ledeng.

"Setelah menyelidiki terowongan tersebut, dapat dipastikan bahwa sandera Israel pernah berada di dalam terowongan tersebut," lanjut IDF.

Sementara itu, IDF juga telah mengeluarkan rekaman video yang diklaim menunjukkan terowongan di bawah Khan Younis.

Namun, klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.

Klaim Hamas Beroperasi di Terowongan

Militer mengklaim bahwa Hamas beroperasi dari dalam terowongan, dan para pejabat militer menjadikan penghancuran sistem terowongan sebagai tujuan utama.

Israel juga percaya bahwa pemimpin Hamas Yehya Sinwar bersembunyi di sebuah terowongan di suatu tempat di Khan Younis.

Kota yang terkepung, kota terbesar kedua di Gaza, telah menjadi fokus perang Israel terhadap Hamas dalam beberapa pekan terakhir.

Pada kunjungan wartawan pada hari Rabu, tidak ada warga yang tampak berada di daerah tersebut.

Israel telah memerintahkan penduduk untuk mengevakuasi sebagian kota saat serangan terus berlanjut.

Dalam serangan sengitnya pada 7 Oktober , Hamas dan militan lainnya membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut pihak berwenang Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, lebih dari 23.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah terbunuh, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved