Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bolivia Dukung Afrika Selatan Seret Israel atas Kasus Genosida di Gaza ke Mahkamah Internasional

Bolivia mendukung Afrika Selatan menyeret Israel atas Kasus Genosida di Gaza ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Penulis: Muhammad Barir
Handout / KEMENTERIAN LUAR NEGERI BOLIVIA / AFP
Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani (kanan) berbicara di samping menteri kepresidenan Maria Nela Prada, dalam konferensi pers yang mengumumkan bahwa Bolivia akan memutuskan hubungan dengan Israel, pada 31 Oktober 2023, di istana pemerintah Casa Grande del Pueblo di La Paz, Bolivia. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. 

Keputusan tersebut diumumkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani, yang mengutuk tindakan militer Israel di Gaza sebagai tindakan yang “agresif dan tidak proporsional”.

Mamani mengatakan Bolivia ingin Israel mengakhiri blokade yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Gaza yang memberlakukan larangan “masuknya makanan, air, dan elemen penting lainnya bagi kehidupan” segera setelah tanggal 7 Oktober dengan hanya pasokan terbatas yang masuk baru-baru ini.

Negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Kolombia dan Chile, juga mengikuti langkah serupa dengan menarik kembali diplomat mereka dari Israel pada hari yang sama dengan pengumuman Bolivia.

Negara-negara beraliran kiri di Amerika Latin secara historis menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan Palestina, sementara kelompok Kristen sayap kanan dan Evangelis di benua tersebut cenderung mendukung Israel. Bolivia sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009 karena tindakannya di Gaza.

Hubungan kedua negara baru membaik pada tahun 2020, tetapi Bolivia kembali menjadi sangat kritis terhadap Israel setelah Israel mulai membombardir Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya 23.084 orang telah tewas di wilayah Palestina yang terkepung sejak 7 Oktober, termasuk 249 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

(Sumber: Middle east Monitor, Arab News)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved