Populer Internasional: 15 Mata-mata Mossad Dipenjara - Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Israel
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya 15 mata-mata Mossad dipenjara di Turki hingga Hizbullah luncurkan roket ke wilayah Israel.
Sementara itu, delapan tersangka dirujuk ke Departemen Imigrasi Turki untuk persiapan deportasi mereka dari Turki.
Keputusan pengadilan tersebut diambil setelah Jaksa Penuntut Umum meminta pemenjaraan 26 dari 34 orang atas tuduhan spionase (mata-mata) politik atau militer, dikutip dari Anatolia.
3. Baru Permulaan Balas Dendam, Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Pangkalan Udara Utama Israel di Utara

Milisi Perlawanan Lebanon, Hizbullah dilaporkan membombardir satu dari dua Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara pasukan Israel (IDF) di wilayah utara, Sabtu (6/1/2024).
Penargetan sasaran serangan dilakukan Hizbullah pada pukul 7.50 pagi waktu setempat, dengan rentetan 62 roket.
Hizbullah mengklaim serangan ini hanya permulaan dari pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Saleh al -Arouri, dan rekan-rekannya di Pinggiran Selatan Beirut oleh Israel.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah mengklaim kalau para pejuangnya secara akurat berhasil menargetkan pangkalan kendali udara yang terletak di kawasan puncak Gunung Jarmaq (Meron).
Kawasan ini merupakan puncak tertinggi di wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun 1948.
Hizbullah merinci, rentetan puluhan roket itu diluncurkan tepat pukul 08:10 (waktu setempat) pada Sabtu pagi dan menghajar satu-satunya pusat pengelolaan dan pemantauan lalu lintas udara di wilayah pendudukan utara Israel, Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara Meron.
4. AS Tawarkan 10 Juta Dollar untuk Informasi tentang 5 Pemodal Hamas
Amerika Serikat (AS) menawarkan hingga $10 juta untuk informasi mengenai lima pemodal Hamas atau apa pun yang mengarah pada gangguan mekanisme keuangan kelompok militan Palestina, kata Departemen Luar Negeri pada hari Jumat (5/1/2024).
Tawaran hadiah ini menyusul empat putaran sanksi AS terhadap Hamas setelah serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Kelimanya adalah Abdelbasit Hamza Elhassan Khair, Amer Kamal Sharif Alshawa, Ahmed Sadu Jahleb, Walid Mohammed Mustafa Jadallah, dan Muhammad Ahmad 'Abd Al-Dayim Nasrallah, yang semuanya sebelumnya ditetapkan sebagai teroris global oleh Amerika Serikat, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Pemodal pertama, yang dikenal sebagai Hamzah, berbasis di Sudan, telah mengelola banyak perusahaan dalam portofolio investasi Hamas dan terlibat dalam transfer hampir $20 juta ke Hamas, kata departemen tersebut, dikutip dari Al Arabiya.
Dia terkait dengan Presiden Sudan Omar Bashir dan kelompok ekstremis yang merusak stabilitas di Sudan, menurut Departemen Luar Negeri.
Tiga dari agen Hamas yang disebutkan, yakni Amer Kamal Sharif Alshawa, Ahmed Sadu Jahleb, dan Walid Mohammed Mustafa Jadallah adalah bagian dari jaringan investasi kelompok itu di Turki, kata departemen itu.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.