Pemimpin Oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung Ditikam, Alami Luka di Leher, Pelaku Berhasil Ditangkap
Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung ditikam oleh orang tak dikenal saat melakukan kunjungan ke Busan, Selasa (2/1/2024).
Ia juga menghapus bangunan ilegal yang mencemari keindahan alam provinsinya.
Sementara pemerintah pusat dan provinsi lain mempertimbangkan cakupan pembayaran bantuan bencana Covid-19, Lee memberi masing-masing 100.000 won kepada semua penduduk Gyeonggi, mengabaikan kritik bahwa ia adalah seorang populis.
Lee juga mendorong hibah bantuan Covid-19 universal setelah menjadi kandidat presiden, meskipun ia mundur kemudian, dengan alasan bahwa dukungan untuk pedagang kecil dan wiraswasta lebih mendesak.
Karakter Lee yang blak-blakan sering ditampilkan saat berkampanye, bahkan terkadang mengkritik kebijakan pemerintah saat ini.
Dia sangat kritis terhadap ukuran anggaran ekstra pemerintah dan langkah-langkah jarak sosial.
Baca juga: Pemerintah Jepang Protes Keras Keputusan Mahkamah Agung Korea
Dituduh Korupsi

Lee didakwa atas tuduhan korupsi dan pelanggaran kepercayaan, dan jaksa menuduhnya mengizinkan pengembang swasta mengambil keuntungan secara ilegal dari proyek properti ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam.
Dikutip dari CNN, Lee membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya bermotif politik.
Pada bulan September, pengadilan menolak permintaan jaksa agar dia ditahan sementara dia menunggu persidangan atas tuduhan tersebut.
Jaksa masih menyelidikinya atas sejumlah kasus lain terkait korupsi selama ia menjabat.
Perintah pengadilan tersebut dikeluarkan tiga minggu setelah Lee memulai mogok makan untuk memprotes kebijakan luar negeri dan dalam negeri Yoon.
Lee harus dirawat di rumah sakit karena pemogokan tersebut.
Ada sejumlah kasus di masa lalu dimana politisi Korea Selatan diserang secara fisik dengan senjata.
Pada bulan Maret 2022, pendahulu Lee, Song Young-gil, diserang dengan benda tumpul saat berkampanye untuk Tuan Lee. Dia selamat dengan beberapa luka di kepala.
Pada tahun 2006, pemimpin partai konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjadi presiden, diserang dengan pisau yang meninggalkan bekas luka di wajahnya.
(Tribunnews.com/Whiesa/Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.