Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Terusir dari Gaza, Israel Cari Negara Ketiga yang Bersedia Tampung Rakyat Palestina

Mesir dan Yordania dengan tegas menolak menerima warga Palestina di perbatasan mereka, sementara Israel mencari negara ketiga yang siap menampungnya

Penulis: Choirul Arifin
Menahem KAHANA / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berambisi memindahkan rakyat Palestina termasuk mereka yang tinggal di Gaza ke negara ketiga yang bersedia menampung mereka. 

Ketika Israel melanjutkan pembomannya di Gaza. Negara Zionis itu juga berkonfrontasi dengan Iran.

Hari Senin lalu, Israel membunuh seorang anggota tingkat tinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam serangan udara di Kota Damaskus.

Seyyed Razi Mousavi adalah penasihat senior di IRGC yang mengoordinasikan berbagai faksi yang bersekutu dengan Iran di Suriah.

Iran telah memperingatkan Israel bahwa mereka akan menanggung akibat yang besar atas pembunuhan tersebut, yang terjadi ketika gerakan Hizbullah yang didukung Iran terus melakukan baku tembak dengan Israel di perbatasan selatan Lebanon.

TERBUNUH -  Jenderal Sayyed Razi Mousavi (kiri) dan komandan militer Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani. Mousavi  terbunuh dalam serangan Israel pada Senin (25/12/2023), sedangkan Soleimani, juga dibunuh oleh Israel pada tahun 2020.
TERBUNUH - Jenderal Sayyed Razi Mousavi (kiri) dan komandan militer Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani. Mousavi terbunuh dalam serangan Israel pada Senin (25/12/2023), sedangkan Soleimani, juga dibunuh oleh Israel pada tahun 2020. (Tasnim)

Minggu ini Netanyahu menolak laporan Wall Street Journal yang mengatakan Presiden AS Joe Biden telah mencegah Israel menyerang Hizbullah terlebih dahulu.

“Saya telah melihat publikasi palsu yang mengklaim bahwa AS telah mencegah dan menghalangi kami melakukan operasi operasional di wilayah tersebut,” kata Netanyahu.

"Ini tidak benar. Israel adalah negara berdaulat. Keputusan kami dalam perang didasarkan pada pertimbangan operasional dan saya tidak akan menjelaskannya lebih lanjut."

Masuknya Hizbullah ke dalam konflik yang sedang berlangsung telah menjadi bahan spekulasi sejak serangan tanggal 7 Oktober.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved