Konflik Palestina Vs Israel
Israel Defisit, Biaya Perang Lawan Hamas Diperkirakan Capai Rp216 Triliun, Bingung Cari Pemasukan
Kemenkeu Israel bingung mencari cara meningkatkan pendapatan karena negaranya defisit akibat biaya perang melawan Hamas membengkak.
Anggaran itu bukan hanya untuk perang, tapi juga memberikan kompensasi pada mereka yang terkena dampak.
Ketua Komite Keuangan, Moshe Gafni, menentang kenaikan pajak penghasilan untuk memenuhi biaya perang.
Tapi, ia mendukung pajak atas kelebihan keuntungan bank dan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Netanyahu Akui Israel Rugi Besar, Bersumpah akan Terus Menyerang Gaza, Berdalih Lindungi Nyawa IDF
Sementara itu, Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, berkata kepada wartawan, ia akan berupaya menghindari peningkatan beban keuangan warga selama perang masih berlangsung.
Prioritas utamanya pada 2024 adalah membantu tentara Israel cadangan dan keluarga mereka.
“Mereka meninggalkan segalanya dan mempertaruhkan hidup mereka demi kita semua."
"Kita harus melakukan segalanya untuk memberi imbalan kepada mereka dengan cara terbaik,” kata Smotrich.
Ia juga menambahkan Kementerian Keuangan dan pPrtahanan sedang mengerjakan “rencana yang sangat besar untuk kepentingan pasukan cadangan” dan keluarga mereka.
Diketahui, sekitar 350.000 orang telah dipanggil menjadi cadangan sejak dimulainya perang.
Netanyahu Akui Israel Rugi Besar

Pada Minggu (24/12/2023), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui pihaknya mengalami rugi besar dalam beberapa waktu terakhir.
Jumlah anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas di tangan Hamas semakin meningkat.
"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," kata Netanyahu, Minggu, setelah IDF mengumumkan kematian 14 tentaranya di Gaza sejak Jumat (22/12/2023).
"Perang ini memerlukan pengorbanan yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan lain selain terus berjuang," tambah dia.
Netanyahu pun bersumpah Israel akan meneruskan serangannya di Gaza sampai meraih kemenangan dengan menghancurkan Hamas.
"Kami melanjutkan serangan dengan kekuatan penuh sampai akhir, sampai (meraih) kemenangan, sampai mencapai semua tujuan kami, yaitu menghancurkan Hamas, memulangkan para sandera, dan memastikan Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel," tutur dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.