Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kapal Kargo Gelap-gelapan di Laut Merah, Sinyal Pelacakan Dimatikan agar Tidak Terdeteksi Houthi

Kapal-kapal pelayaran besar di Laut Merah menjadi gelap dan mematikan sinyal pelacakan mereka agar tidak terdeteksi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Media/Handout Militer Houthi
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. Kapal-kapal pelayaran besar di Laut Merah menjadi gelap dan mematikan sinyal pelacakan mereka agar tidak terdeteksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kapal dagang yang melewati jalur perdagangan global yang penting di Laut Merah, mematikan sinyal pelacakan untuk menghindari serangan.

Beberapa kapal kontainer di Laut Merah menjadi gelap, Reuters melaporkan.

Kapal-kapal itu menyembunyikan lokasi mereka di tengah meningkatnya serangan Houthi sebagai tanggapan terhadap perang Israel melawan Hamas.

Dalam beberapa kasus, kapal-kapal menyiarkan tujuan mereka sebagai "ARMED GUARD ON BOARD" atau "Pengawal Bersenjata" di sistem identifikasi otomatis atau AIS.

Menurut data di situs pelacakan FleetMon, penandaan seperti itu mungkin menghalangi perompak (atau Houthi dalam kasus ini) untuk mengetahui tujuan sebenarnya (apakah kapal tersebut memiliki penjaga bersenjata atau tidak).

Para perompak mungkin mengevaluasi kembali rencana mereka untuk menyerang sebuah kapal dengan tanda tersebut.

Baca juga: Ancaman Houthi Yaman untuk Amerika: Laut Merah akan Jadi Kuburanmu

Laut Merah adalah penghubung penting antara Eropa dan Asia, yang menghubungkan Laut Mediterania ke Samudera Hindia dan sekitarnya melalui Terusan Suez.

Sekitar 12 persen dari seluruh perdagangan global melewati wilayah ini, menurut CEO Asosiasi Pemilik Kapal Jerman.

Rute alternatif di sekitar ujung selatan Afrika dan pesisir Atlantiknya, menambah sekitar 3.000 mil laut dan 12 hari waktu transit kapal.

Beberapa pengirim barang besar, termasuk BP, Evergreen, dan Maersk, memutuskan menghentikan pengiriman atau mengubah rute kapal setelah serangan baru-baru ini.

Kelompok Houthi, yang dipersenjatai dan didukung oleh Iran, telah menegaskan bahwa serangan mereka terhadap pelayaran internasional adalah respons dukungan mereka terhadap Hamas dan balasan atas serangan Israel di Jalur Gaza.

Selama beberapa minggu terakhir, Houthi menyerang area sekitar kapal-kapal komersial di lepas pantai Yaman dengan drone dan rudal balistik.

Dalam beberapa kasus, serangan langsung Houthi menyebabkan kerusakan ringan.

Kapal perang Amerika, Inggris, dan Perancis yang berpatroli di wilayah tersebut ditugaskan untuk menghalau serangan ancaman Houthi.

AS Berhati-hati Terhadap Houthi

Serangan-serangan di wilayah itu terus berlanjut, dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Anggota penjaga pantai Yaman mengamati kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha Yaman yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember 2023.
Anggota penjaga pantai Yaman mengamati kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha Yaman yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember 2023. (Khaled Ziad / AFP)

Baca juga: Alasan Houthi Yaman Serang Laut Merah hingga Bikin AS Bentuk Aliansi 10 Negara

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved