Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mau Bangun Tembok Anti-Terowongan di Perbatasan Mesir-Gaza

Israel takut akan keberadaan terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai perpanjangan dari Poros Philadelphia

Photo: Idol, via Wikimedia Commons
Pagar pengaman di perbatasan antara Mesir dan Gaza. Israel berniat membangun tembok anti-terowongan di perbatasan guna mencegah mobilitas Hamas. 

Israel Mau Bangun Tembok Anti-Terowongan di Perbatasan Mesir-Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan berencana membangun tembok anti-terowongan bawah tanah di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

Laporan Anadolu Agency mengutip lansiran Radio Angkatan Darat Israel pada Minggu (17/12/2023), menyebut kalau tembok tersebut rencananya akan dibangun di Poros (Rute) Philadelphia setelah berakhirnya perang di Gaza saat ini.

Menurut laporan tersebut, delegasi Israel telah melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan pembangunan tembok tersebut.

Baca juga: Kemarin Ngebom Duluan, Kini Israel Merengek ke Mesir dan Qatar Minta Pertukaran Tawanan Lagi

“Rakyat Mesir memahami kebutuhan keamanan Israel akan hal ini,” kata radio tersebut, mengutip seorang pejabat keamanan Israel.

Belum ada komentar langsung dari Mesir mengenai laporan Israel tersebut.

Poros Philadelphia adalah jalur sempit di wilayah Jalur Gaza, membentang sepanjang 14 km (8,7 mil) di sepanjang perbatasan antara wilayah kantong tersebut dan Mesir.

“Israel takut akan keberadaan terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai perpanjangan dari Poros Philadelphia,” kata saluran Israel, i24News.

Baca juga: Israel Akan Kirim Pasukan ke Perbatasan Mesir Gegara Hamas, Mau Apa? Apa Respons Kairo?

Foto Rute philadelphia
Foto Rute philadelphia (wiki)

Menurut laporan channel tersebut, Mesir berulang kali mengatakan ke Israel kalau tidak ada terowongan bawah tanah di wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza.

Israel percaya kalau terowongan bawah tanah adalah kunci operasi Hamas di medan perang.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas, yang menewaskan sedikitnya 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita serta melukai 51.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tepi pantai tersebut.

Hampir 1.200 orang diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera masih disandera.

(oln/TC/PC/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved