Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat Israel Sebut Perang di Gaza Bisa Berlangsung hingga 2 Bulan Lagi

Perang di Gaza bisa berlangsung hingga dua bulan lagi, tidak ada gencatan senjata pada akhir periode ini.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency
Pasukan Israel mengerahkan tentara, tank, dan kendaraan lapis baja di dekat perbatasan Gaza di Sderot, Israel pada 2 Desember 2023. Perang di Gaza bisa berlangsung hingga dua bulan lagi, tidak ada gencatan senjata pada akhir periode ini. 

"Kami juga ingin hal ini terjadi, namun musuh tidak selalu setuju,” kata pejabat tersebut, Sabtu (9/12/2023).

“Amerika memahami hal ini dan kami bekerja sama."

"Kami membutuhkan mereka dan mereka membutuhkan kami,” tambah pejabat itu.

Israel akan Putuskan Tindakannya

Sementara itu, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan kepada Axios dalam sebuah pernyataan bahwa ini adalah perang Israel melawan Hamas dan Israel akan memutuskan tindakan mereka.

“Kami akan terus mendukung upaya Israel untuk mempertahankan diri dari Hamas,” ujar juru bicara itu.

Baca juga: Puluhan Ribu Pengungsi di Gaza Selatan Terlantar, Butuh Tempat Berlindung

Menurut laporan terpisah pada hari Jumat, yang mengutip tiga pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, para pejabat pemerintahan Biden mengatakan kepada Israel bahwa mereka memiliki waktu hingga akhir 2023 untuk mengakhiri perang di Gaza.

Outlet berita tersebut mencatat peringatan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang dilaporkan pekan lalu bahwa Israel kemungkinan memiliki waktu berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan, untuk menyelesaikan pertempuran.

Antony Blinken dilaporkan duduk bersama kabinet perang Israel pada Kamis (7/12/2023) lalu untuk memperingatkan bahwa waktu adalah hal yang sangat penting untuk mengakhiri pertempuran di tengah meningkatnya tekanan domestik dan internasional.

Di sisi lain, Israel sedang menyusun rencana mereka untuk melakukan pertempuran selama berbulan-bulan di Gaza ketika militer mengalihkan fokus ke selatan.

"Anda tidak mendapat banyak pujian,” kata Blinken, lapor Politico.

Baca juga: Dampak Perang Israel-Hamas, PBB: Penduduk Gaza Kelaparan Massal

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023.
Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, tidak ada tempat yang aman untuk dikunjungi di Jalur Gaza, ketika serangan Israel menewaskan 10 orang di Khan Younis.

Lebih banyak kerusakan terjadi di Tepi Barat yang diduduki seiring dengan berlanjutnya serangan Israel di seluruh wilayah pendudukan.

Sementara, Program Pangan Dunia mengatakan, 36 persen rumah tangga di Gaza kini mengalami kelaparan parah.

Lalu, kelompok Houthi di Yaman memperingatkan bahwa mereka akan menargetkan semua kapal yang menuju Israel.

Setidaknya 17.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Di Israel, angka kematian resmi yang direvisi mencapai sekitar 1.147 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved