Konflik Palestina Vs Israel
Tanpa Aba-aba, Jet Israel Kembali Mengamuk di Gaza, Juru Kamera Televisi Kena Bom
Israel memutuskan sepihak di tengah perundingan untuk melanjutkan perang dan menghentikan gencatan senjata. Gaza kembali diamuk bom IDF
Tanpa Aba-aba, Jet Israel Kembali Mengamuk di Gaza, Juru Kamera Televisi Kena Bom
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata sementara antara milisi Perlawanan Palestina, Hamas di Gaza dan Tentara Israel, yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir, berakhir pada Jumat (1/12/2023) pukul 07.00 waktu setempat.
Berakhirnya gencatan senjata ini dilaporkan tanpa ada pengumuman perpanjangan atau penghentian.
Sejumlah laporan menyebut, Israel memutuskan sepihak di tengah perundingan untuk melanjutkan perang dan menghentikan gencatan senjata.
Baca juga: Teka-teki Perang Darat Tentara Israel di Gaza Pasca-Gencatan Senjata, Pantai Titik Terlemah Hamas
Tak lama kemudian, Israel memperbarui agresi militernya di Gaza, membom Jalur Gaza tanpa pandang bulu.
Sumber media Palestina melaporkan kalau 8 orang tewas akibat pesawat Israel yang membom beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Korban tewas, termasuk juru kamera TV Al-Aqsa, Abdallah Darwish yang meninggal dalam serangan mendadak Israel di Jalur Gaza.
Gencatan senjata telah berlaku sejak 24 November, awalnya dijadwalkan untuk jangka waktu 4 hari, yang kemudian diperpanjang dua kali—pertama selama dua hari dan kemudian selama satu hari.
Namun, gencatan senjata ini tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya.
Selama tujuh hari terakhir, telah terjadi tujuh putaran pertukaran tahanan tidak langsung antara Hamas di Gaza dan tentara Israel, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.
Persyaratan tersebut menetapkan pembebasan 3 tahanan Palestina dari tahanan Israel dengan imbalan satu tawanan Israel yang diserahkan oleh Perlawanan.
Sirene Meraung di Permukiman Israel
Sementara jet tempur IDF kembali menyerang Gaza tanpa aba-aba, media Israel mengutip sumber-sumber politik yang mengatakan kalau militer Israel memberikan kode persiapan bagi pemukim mereka yang tinggal di sekitaran wilayah Gaza.
Outlet berita tersebut juga menyebutkan kalau para pemukim di wilayah Gaza diinstruksikan untuk tinggal di dekat lokasi yang sudah dibentengi.
"Sementara penduduk “Ashkelon,” “Ashdod,” dan daerah “Gush Dan” diingatkan akan arahan keselamatan (rencana kontijensi seperti apa yang harus dilakukan saat ada serangan)," tulis sebuah laporan.
Arahan keselamatan bagi pemukim Israel seiring penetapan status Gaza kembali ke keadaan perang oleh IDF.
Media Israel melaporkan sirene terdengar meraung di permukiman di sekitar Gaza menandakan pemukim Israel mesti melakukan apa yang sebelumnya diinstruksikan.

Israel Tak Sabar
Pengeboman di tengah perundingan oleh sejumlah negara dengan dua pihak yang bertikai ternyata gegara Israel jengah atas kesediaan Hamas melepaskan sandera.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan, kelompok Hamas terlalu irit melepas sandera Yahudi mereka, sehingga mereka tidak sabar.
Media Jerusalem Post menyebutkan pejabat senior Israel menegaskan kembali rencana untuk melanjutkan perang kecuali kelompok teroris Palestina setuju untuk melepaskan lebih banyak sandera.
Setelah dua perpanjangan waktu pada menit-menit terakhir, pada Kamis menandai hari ketujuh gencatan senjata yang dimediasi Qatar dengan pertukaran delapan sandera dan 30 tahanan Palestina serta masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat Mesir, mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel dan Hamas telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata untuk hari kedelapan dalam sebuah kesepakatan yang akan melibatkan pembebasan lebih banyak sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.
Gencata senjata selama tujuh hari, yang dimulai pada 24 November dan diperpanjang dua kali, memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan di Gaza dengan ratusan tahanan Palestina dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.
Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 110 tawanan, termasuk 80 warga Israel.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 240 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, banyak di antaranya telah ditahan secara administratif selama berbulan-bulan tanpa dakwaan.
Namun, pada periode yang sama, jumlah penangkapan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel hampir sama banyaknya dengan jumlah penangkapan yang dilakukan Israel.
Jeda ini juga memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan masuk ke daerah kantong tersebut, meskipun pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar masih belum mencukupi untuk 2,3 juta penduduk Gaza.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.