Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Gaza, Hizbullah: AS Pengambil Keputusan dalam Masalah Ini

Hizbullah menyebut Israel melanjutkan agresinya di Gaza atas keputusan Amerika Serikat.

Penulis: Nuryanti
SAID KHATIB / AFP
Asap mengepul di Rafah menyusul serangan udara Israel di kota selatan Jalur Gaza pada 1 Desember 2023. Hizbullah menyebut Israel melanjutkan agresinya di Gaza atas keputusan AS. 

Sementara, Israel menyalahkan Hamas karena melanggar gencatan senjata dengan rentetan roket dari Gaza yang ditujukan ke Israel selatan sesaat sebelum gencatan senjata berakhir pada Jumat pukul 07.00 pagi.

“Hamas melanggar jeda operasional, dan sebagai tambahan, menembak ke arah wilayah Israel,” kata militer Israel dalam sebuah postingan di X.

Sebagai informasi, gencatan senjata tersebut menghentikan pertempuran yang dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menerobos pagar pembatas Gaza ke Israel.

Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan mendadak itu.

Orang-orang memeriksa kehancuran setelah serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran kembali terjadi tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan militan Hamas.
Orang-orang memeriksa kehancuran setelah serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran kembali terjadi tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan militan Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Israel berjanji untuk melenyapkan Hamas sebagai tanggapannya dan memulai kampanye militer udara dan darat di Gaza yang menurut pemerintah Hamas di sana telah menewaskan lebih dari 15.000 orang.

Selama gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar, 80 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Lebih dari 20 orang asing, sebagian besar warga Thailand yang tinggal di Israel, dibebaskan di luar cakupan perjanjian.

Baca juga: Tanpa Aba-aba, Jet Israel Kembali Mengamuk di Gaza, Juru Kamera Televisi Kena Bom

Pada Kamis (30/11/2023) malam, enam warga Israel lainnya, beberapa di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda, dibebaskan, beberapa jam setelah dua perempuan dibebaskan.

Hal ini membuat total orang yang dibebaskan pada hari Kamis menjadi delapan orang, kurang dari 10 sandera per hari yang diwajibkan oleh kesepakatan gencatan senjata untuk dibebaskan oleh Hamas.

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok militan tersebut mengatakan, pihaknya menghitung dua wanita Rusia-Israel yang dibebaskan pada Rabu (29/11/2023) sebagai bagian dari gelombang ketujuh.

Tidak lama setelah para sandera tiba di Israel, layanan penjara negara tersebut mengatakan 30 tahanan Palestina lainnya (23 anak-anak dan tujuh wanita) telah dibebaskan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved