Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jelang Musim Dingin, Rusia Terus Lancarkan Serangan ke Pertahanan Sisi Timur Ukraina

antara 22 dan 24 November 2023, Rusia melancarkan apa yang menurut Ukraina merupakan upaya besar ketiga untuk merebut Avdiivka dalam dua bulan.

AFP
Setelah kegagalan serangan lapis baja, tentara Rusia kini mengirimkan pasukannya “dalam gelombang” untuk mencoba mengepung Avdiïvka, dengan kerugian besar, seperti di Bakhmout, menurut tentara Ukraina yang mempertahankan kota timur ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia-Ukraina hampir memasuki musim dingin kedua.

Saat ini, Rusia terus menggempur front timur Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina sudah memasuki minggu ke-92 sejak meletus pada 24 Februari 2022.

Dilansir Al Jazeera, antara 22 dan 24 November 2023, Rusia melancarkan apa yang menurut Ukraina merupakan upaya besar ketiga untuk merebut Avdiivka.

Upaya untuk merebut kota itu sudah berjalan dalam dua bulan terakhir.

Moskow juga mengirimkan sekitar 50 serangan yang didukung oleh baju besi.

Dalam satu hari saja, militer Ukraina mengatakan telah menghancurkan 1.100 tentara Rusia dan 30 tank.

Baca juga: Fashion Show Moskow di Basement Parkir, Lenggak-lenggok Model Rusia di Tengah Perang

Tim penyelamat dan penduduk berdiri di samping kawah menyusul serangan pesawat tak berawak di Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Tim penyelamat dan penduduk berdiri di samping kawah menyusul serangan pesawat tak berawak di Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (HANDOUT / UKRAINIAN EMERGENCY SERVICE / AFP)

Kepala administrasi militer Avdiivka, Vitaliy Barabash mengatakan kepada Channel 24, ada rata-rata delapan atau 16 hingga 18 serangan udara per hari.

"Kadang-kadang 30. Kami tidak punya waktu untuk menghitungnya," urainya.

"Hingga saat ini, korban jiwa di Rusia mencapai hampir 1.000 orang setiap hari – 6.260 pada minggu 20-26 November," kata Wakil menteri pertahanan Ukraina Oleksandr Pavlyuk.

Pavlyuk mengatakan 78 tank musuh dan 113 kendaraan tempur lapis baja juga hancur dalam pertempuran sengit tersebut

Berdasarkan perkiraan Ukraina, lebih dari 325.000 tentara Rusia tewas dalam perang tersebut.

Meskipun Ukraina mengatakan serangan balasannya akan terus berlanjut sepanjang musim dingin, pasukannya tampaknya sibuk mempertahankan diri dari serangan Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-644: Istri Mata-mata Ukraina Keracunan Logam Berat

Setelah kegagalan serangan lapis baja, tentara Rusia kini mengirimkan pasukannya untuk mencoba mengepung Avdiivka, dengan kerugian besar, seperti di Bakhmout, menurut tentara Ukraina yang mempertahankan kota timur ini.
Setelah kegagalan serangan lapis baja, tentara Rusia kini mengirimkan pasukannya untuk mencoba mengepung Avdiïvka, dengan kerugian besar, seperti di Bakhmout, menurut tentara Ukraina yang mempertahankan kota timur ini. (AFP)

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-644:

Pertempuran antara Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-644 pada Rabu (29/11/2023).

Berikut sejumlah peristiwa yang terjadi:

Istri mata-mata Ukraina menjalani perawatan setelah mengalami keracunan

Marianna Budanova diduga diracun dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Dilansir The Guardian, seorang pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan Marianna Budanova mengalami jatuh sakit setelah makan makanan yang dicampur dengan logam berat.

Rumah-rumah di Ukraina dihantam tembakan Rusia

Pada hari Selasa, tembakan rusia menghantam rumah-rumah Ukraina.

Tembakan tersebut menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya lima orang.

Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak sebuah gedung berlantai lima dihantam di kota Nikopol di bagian selatan.

Tornado melanda Laut Hitam

Sebelumnya, badai melanda Rusia dan Ukraina.

Badai tersebut menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan lebih dari 2 juta orang tanpa listrik.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-643: Badai Dahsyat Melanda Rusia, Ukraina dan Moldova

Badai memaksa Rusia mengembalikan semua kapal angkatan laut

Selain itu, Institut Studi Perang mengatakan badai tersebut juga membuat Rusia mengembalikan rudalnya ke pangkalan mereka.

Mereka juga mengatakan adanya ancaman ranjau di Laut Hitam.

Hal tersebut lantaran badai tersebut membubarkan ladang ranjau.

Badai merusak jalur kereta api di wilayah pesisir

ISW mengatakan jalur kereta api yang rusak, berdampak pada kemampuan logistik militer Rusia di wilayah Krimea dan Ukraina Selatan.

Kerusakan tersebut juga mempengaruhi tempo operasi militer di sepanjang garis depan di Ukraina.

Akan tetapi operasi militer tetap berjalan seperti biasa.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Farrah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved