Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Komandan Brigade Utara Al Qassam Terbunuh, 4 Pimpinan Hamas Tewas Sejak Agresi Israel ke Gaza

Sebagian besar serangan Israel justru mengakibatkan banyak korban sipil serta kerusakan infrastruktur besar-besaran. Pimpinan Hamas cuma 4 yang tewas

AFP/SAID KHATIB
Pejuang dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, menghadiri upacara peringatan pemimpin brigade Ibrahim Abu Al-Naja di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Juni 2017, setelah dia tewas dalam "ledakan yang tidak disengaja" di awal bulan. Hamas pekan ini memperingati 10 tahun sejak mengambil alih kekuasaan di Gaza, di mana daerah kantong Palestina tersebut menghadapi risiko konflik dan menghadapi pemadaman listrik, kemiskinan dan blokade Israel, kata para analis dan pejabat. (SAID KHATIB/AFP) *** Local Caption *** Sayap bersenjata kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al Qassam 

Komandan Brigade Utara Al-Qassam Terbunuh, Empat Pimpinan Hamas Tewas dalam Serangan Israel Sejak 7 Oktober

TRIIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok pembebasan Palestina, Hamas, pada Minggu (26/11/2023) menyatakan kalau empat pemimpinnya terbunuh sejak 7 Oktober.

Anadolu Agency melaporkan, satu di antara petinggi Hamas yang terbunuh adalah Ahmed Al-Ghandour, anggota Dewan Militer dan komandan Brigade Utara.

“Brigade Al-Qassam berduka atas sekelompok pemimpin heroiknya, yaitu Komandan Ahmed Al-Ghandour, yang dikenal sebagai Abu Anas, anggota Dewan Militer, komandan Brigade Utara, dan para pemimpin: Wael Rajab, Raafat Salman , dan Ayman Siam,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza, Al-Qassam Klaim Fakta Mencengangkan, Al-Quds: Tak Akan Ada Bendera Putih 

Brigade Al-Qassam tidak memberikan informasi apapun mengenai tanggal kematian mereka.

Brigade tersebut juga menyatakan komitmen mereka terhadap jalur kebebasan di Gaza.

Tentara Israel sebelumnya mengumumkan dalam pernyataan terpisah kalau mereka telah membunuh para pemimpin Hamas dalam serangan udara di Gaza.

Namun, sebagian besar serangan Israel justru mengakibatkan banyak korban sipil serta kerusakan infrastruktur besar-besaran.

Jeda kemanusiaan selama empat hari, yang dimediasi oleh Qatar, mulai berlaku pada hari Jumat, menghentikan sementara serangan Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: Jenderal Israel: Hamas Berhasil Berhentikan Perang, Secara Resmi Mereka Menang

14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand kembali dilepas militan Hamas.
14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand kembali dilepas militan Hamas. (HO)

Dalam dua hari pertama jeda kemanusiaan, Israel dan Hamas menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Berdasarkan perjanjian tersebut, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.

Israel melancarkan bombardemen besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

Sejak itu, serangan tanpa pandang bulu ini telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.

Adapun korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang menurut pihak berwenang.

(oln/*/AA/Memo)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved