Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Nyata Sebar Hoak yang Menggelikan Jadi Bukti Mereka Sebenarnya Kalah dalam Perang Opini

Perang Israel vs Palestina tidak hanya melulu soal pertempuran menggunakan senjata, tapi juga soal perang informasi dan opini.

Editor: Muhammad Barir
Akun X IDF @IDF
Postingan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di X (Twitter) yang mengatakan mereka menemukan daftar nama anggota Hamas yang bergiliran menjaga sandera di ruang bawah tanah rumah sakit Rantisi di Jalur Gaza. Ternyata, 'daftar nama berbahasa Arab' tersebut adalah nama-nama hari dalam seminggu. 

Daniel Hagari, Juru bicara IDF Bikin Umumkan Informasi Menyesatkan

Namun IDF tidak berhenti sampai di situ. Tampaknya IDF terlibat dalam kompetisi internal untuk melihat siapa di antara mereka yang dapat menjatuhkan bom disinformasi terbesar.

Pada 13 November, Daniel Hagari, juru bicara IDF, muncul dalam sebuah video.

Tidak ada perawat saat ini, tapi Hagari tampak seperti sedang berdiri di kamar bayi. Mural yang dilukis oleh anak-anak menghiasi dinding, dan dia menunjuk ke botol bayi dan sekantong popok.

Hagari mengaku sedang berdiri di basement Rumah Sakit al-Rantisi di Gaza. Dia juga mengklaim bahwa di sinilah Hamas menyandera.

Di antara bukti-bukti yang dia miliki untuk klaim ini adalah toilet yang dilengkapi jerigen, dan sepasang tirai yang tidak menutupi jendela, melainkan dinding.

Pertanyaannya, mengapa ada tirai di ruang bawah tanah kan?

Tapi dia menyimpan bukti paling memberatkannya untuk yang terakhir, menunjuk pada selembar kertas yang menempel di dinding.

Di atas kertas itu terdapat tulisan Arab. Dengan kemarahan yang memuncak, Hagari menawarkan terjemahannya:

“Ini adalah daftar penjaga, di mana setiap teroris menuliskan namanya, dan setiap teroris memiliki tugasnya sendiri, menjaga orang-orang yang ada di sini.”

Satu-satunya hal adalah: Itu bukanlah daftar nama; itu adalah daftar hari dalam seminggu.

Kenapa IDF Berbohong?

Pembohongan atau disinformasi ini bukanlah sebuah anomali, melainkan serangkaian upaya yang semakin putus asa untuk mencoba melegitimasi pembunuhan warga sipil yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 11.000 di Gaza.

Sekutu-sekutu Barat, dan khususnya AS, menyadari Presiden Joe Biden kini berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mendorong Israel mengakhiri pembunuhan tersebut.

Namun keputusasaan ini terlihat jelas dalam gelombang klaim-klaim dan hoaks yang tidak masuk akal. Bahkan taktiknya pun tampak berubah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan