Konflik Palestina Vs Israel
Fasilitas Medis di Jalur Gaza Jadi Sasaran Tank Israel, Rumah Sakit Dikepung dari Segala Arah
Fasilitas medis di Jalur Gaza semakin sering menjadi sasaran serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), 21 dari 35 rumah sakit berhenti beroperasi
TRIBUNNEWS.COM - Fasilitas medis di Jalur Gaza semakin sering menjadi sasaran serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Pesawat tempur dan tank-tank Israel mengepung rumah sakit di Jalur Gaza.
Padahal ada 122.000 pengungsi Palestina yang berlindung di fasilitas tersebut selama pemboman tanpa henti oleh Israel.
Pada Jumat (10/11/2023), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, tank-tank Israel mengepung empat rumah sakit dari segala arah.
Inilah daftar rumah sakit yang dikepung oleh tank-tank Israel dan menjadi sasaran serangan tiada henti setiap hari:
1. Rumah Sakit al-Rantisi
Salah satu rumah sakit yang dikepung IDF adalah Rumah Sakit al-Rantisi.
Ada sekitar 1.000 orang mencari perlindungan di RS al-Rantisi.
Ini adalah satu-satunya rumah sakit di Gaza yang khusus merawat anak-anak penderita kanker.
Israel baru-baru ini menyerang kendaraan di dekat al-Rantisi.
"Israel mengabaikan (seruan) komunitas internasional dan terus melakukan kejahatan terhadap rumah sakit, pusat kesehatan dan tempat penampungan di seluruh Jalur Gaza," kata Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Wafa.
2. Rumah Sakit al-Shifa
Kompleks Rumah Sakit al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza, dihantam oleh rudal Israel.
Rumah sakit tersebut berulang kali menjadi target Israel selama sebulan terakhir.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan pada Jumat (10/11/2023), Israel telah mengebom gedung Rumah Sakit al-Shifa sebanyak lima kali sejak Kamis (9/11/2023) malam.
Mahasiswa kedokteran Ezudine Lulu melalui Instagram pada Jumat sore mengingatkan: "Ada kemungkinan seluruh rumah sakit akan dibom dalam beberapa jam."
Rumah Sakit al-Shifa memiliki kapasitas untuk 700 pasien.
Saat ini, RS tersebut merawat sekitar 5.000 pasien, menurut Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).
Israel menuduh Hamas menggunakan al-Shifa untuk tujuan militer.
Namun Hamas menolak klaim tersebut.
Hamas mengatakan, al-Shifa menampung lebih dari 40.000 pengungsi di Gaza.
Selama seminggu terakhir, al-Shifa telah diserang beberapa kali oleh rudal Israel mengenai ambulans dan panel surya di fasilitas tersebut.
Akibatnya, RS kekurangan bahan bakar.

Baca juga: Stok Bahan Bakar Menipis dan Listrik Padam, RS Al-Quds Berhenti Beroperasi
3. Rumah Sakit al-Quds
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan Rumah Sakit al-Quds, yang terbesar kedua di Gaza, telah menghentikan kegiatan operasionalnya.
Sebab, Rumah Sakit al-Quds kekurangan bahan bakar akibat gempuran bom dari pasukan Israel ke fasilitas medis tersebut.
"Staf medis melakukan segala upaya untuk memberikan perawatan kepada pasien dan korban luka, bahkan menggunakan metode medis yang tidak konvensional di tengah kondisi kemanusiaan yang mengerikan dan kekurangan pasokan medis, makanan, dan air," kata PRCS.
Organisasi tersebut meminta pertanggungjawaban komunitas internasional dan para penandatangan Konvensi Jenewa Keempat atas kehancuran total sistem layanan kesehatan di Gaza dan krisis kemanusiaan yang mengerikan.
Baca juga: Area Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dihajar 11 Rudal Israel, MER-C: Ada Ratusan Korban

4. Rumah Sakit Indonesia
Ratusan orang diyakini terluka akibat serangan udara Israel di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Laporan tersebut diungkapkan, MER-C, sebuah organisasi non-pemerintah yang mendanai fasilitas kesehatan di Gaza tersebut pada Jumat (10/11/2023).
Area di sekitar Rumah Sakit Indonesia, Beit Lahiya dilaporkan dihantam gelombang serangan 11 rudal Israel.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza ini dibuka pada 2015.
RS itu dibangun dari sumbangan yang dikumpulkan oleh Komite Penyelamatan Darurat Medis atau MER-C yang berbasis di Jakarta.
Fasilitas medis tersebut adalah salah satu rumah sakit terakhir yang tersisa dan masih beroperasi di Gaza.
Awal pekan ini, militer Israel mengklaim bahwa Hamas menggunakan Rumah Sakit Indonesia "untuk menyembunyikan pusat komando dan kendali bawah tanah."
Pernyataan tersebut langsung dikecam oleh MER-C sebagai upaya untuk membuat kebohongan publik.
Sementara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan kalau rumah sakit tersebut adalah fasilitas yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis rakyat Palestina di Gaza.
MER-C memperkirakan sekitar 1.000 orang saat ini dirawat di rumah sakit karena cedera dan setidaknya 5.000 orang mengungsi di dalam fasilitas tersebut.
Sementara beberapa ribu orang lainnya berlindung di gedung-gedung yang berdekatan.
Baca juga: Ada Krisis Besar Terjadi di Al Nasr Setelah Hasil Imbang 1-1 Lawan Al-Khaleej, Ronaldo Frustrasi

5. Rumah Sakit al-Nasr
Rumah Sakit Anak Al-Nasr di bagian barat Kota Gaza tidak dapat beroperasi pada Jumat (10/11/2023).
"Serangan Israel telah menyebabkan kematian tragis seorang anak karena kekurangan oksigen," lapor Kementerian Kesehatan Palestina.
Dilansir Anadoly Agency, Direktur Rumah Sakit al-Nasr, Mustafa al-Kalhalut mengatakan, rumah sakit itu menjadi sasaran dua kali.
"Satu serangan menargetkan gerbang rumah sakit dan serangan lainnya ditujukan ke departemen di rumah sakit."
"Rumah sakit mengalami kerusakan parah dan pasien dibiarkan tanpa oksigen yang mengakibatkan kematian satu anak," ungkapnya.
21 dari 35 Rumah Sakit dan Rawat Inap di Gaza Berhenti Beroperasi
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 21dari 35 rumah sakit dengan fasilitas rawat inap di Gaza telah berhenti berfungsi.
Hal ini diakibatkan kerusakan akibat penembakan dan serangan udara Israel atau karena kekurangan bahan bakar.
Menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, serangan Israel menargetkan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis dan Rumah Sakit Al-Quds serta dua pusat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Jabalia dan Kota Gaza,
Kementerian Kesehatan Gaza juga menjadi sasaran.
Pada 18 Oktober, hampir 500 orang tewas dalam serangan udara di Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Jalur Gaza yang terkepung.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.