Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ngerinya Bombardir Israel ke Rumah Sakit di Gaza, PBB: Jika Ada Neraka di Dunia, Maka Itu di Gaza

Ahli-ahli di PBB telah mengingatkan bahwa warga Palestina 'berada pada risiko genosida'

Editor: Erik S
tangkap layar
Bombardemen Israel terhadap area di Rumah Sakit Indonesia pada Kamis (9/11/2023) malam. Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah salah satu rumah sakit terakhir yang tersisa di Gaza dan telah merawat ribuan warga sipil Palestina ketika Israel terus melakukan pemboman setiap hari. (ambil layar) 

TRIBUNNEWS.COM, GAZA- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Gaza layaknya 'Neraka di Bumi' ketika tank-tank militer Israel mengepung rumah-rumah sakit.

Diketahui, militer Israel (IDF) memborbardir tiga rumah sakit di Gaza.

Rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit al-Shifa bahkan diserang lima kali tidak kurang dari 24 jam.

Baca juga: Area Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dihajar 11 Rudal Israel, MER-C: Ada Ratusan Korban 

Menurut para saksi mata, warga Palestina melarikan diri ke jalan utama di wilayah selatan Gaza.

PBB mengatakan pada Jumat (10/11/2023) mereka tidak dapat mengirimkan bantuan ke utara Gaza karena perang di wilayah yang sudah terkepung itu berkecamuk.

"Jika ada neraka di dunia, maka itu ada di utara Gaza," kata juru bicara PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan Jens Laerke di Jenewa.

Menurut Jens Laerke, truk-truk bantuan PBB mencapai selatan Jalur Gaza. Namun, truk tersebut tidak mampu mengirimkan bantuan ke utara Gaza dimana ratusan ribu warga masih tinggal.

Ahli-ahli di PBB telah mengingatkan bahwa warga Palestina 'berada pada risiko genosida' ketika Israel mempertahankan pengepungan total di Jalur Gaza.

Sejak serangan Israel ke Gaza, sedikitnya 10.812 warga Palestina tewas.

Dari jumlah tersebut, 4.412 adalah anak-anak dan 2.918 adalah perempuan.

Sementara di pihak Israel, diperkirakan 1.600 orang tewas dan 5.400 menderita luka-luka.

Israel Bombardir 3 Rumah Sakit di Gaza Termasuk RS Indonesia

Israel telah menyerang tiga rumah sakit di Gaza, termasuk kompleks rumah sakit terbesar di daerah kantong, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Baca juga: Situasi RS Indonesia di Gaza, MER-C: Obat-Obatan Habis, Jarum Suntik Digunakan Berkali-Kali 

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan militer Israel menyerang halaman kompleks Rumah Sakit al-Shifa, tempat ribuan pengungsi Palestina berlindung, Jumat (10/11/2023).

“Israel sekarang melakukan langkah-langkah berbahaya terhadap rumah sakit agar tidak berfungsi lagi dan kemudian menggusur orang-orang yang berlindung di sana, serta pasien dan petugas medis,” kata al-Qudra kepada Al Jazeera.

Militer Israel mengatakan bahwa Hamas mengoperasikan pusat komando di lokasi rumah sakit, termasuk pintu masuk ke jaringan terowongannya yang luas.

Tudingan Israel tersebut telah dibantah oleh Hamas dan pejabat rumah sakit.

Pihak Israel sampai sekarang belum berkomentar terkait serangan terbaru itu.

Baca juga: Situasi RS Indonesia di Gaza, MER-C: Obat-Obatan Habis, Jarum Suntik Digunakan Berkali-Kali

Direktur Jenderal Rumah Sakit al-Shifa Mohammad Abu Salmiya mengatakan serangan itu mengakibatkan korban warga sipil yang berada di sebelah sejumlah jurnalis di halaman, melukai empat orang, termasuk dua orang dalam kondisi kritis.

“Hal ini menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk luka kritis. Bisa jadi terjadi pembantaian di tempat ini karena banyaknya orang di kompleks ini,” kata Abu Salmiya kepada Al Jazeera.

"Sebelumnya, mereka mengebom sebuah gedung yang sangat dekat dengan rumah sakit. Dan sekarang, terjadi bentrokan hebat dan pemboman besar-besaran di dekat rumah sakit.”

Abu Salmiya mengatakan petugas medis dan pasien dalam ketakutan karena ledakan yang hampir terus-menerus terjadi di dekat fasilitas tersebut.

"Tidak ada satu detik pun yang berlalu tanpa pengeboman di dekat rumah sakit," kata dia

Militer Israel gunakan tahanan Palestina sebagai tameng

Dalam sebuah video yang viral hari ini, militer Israel disebutkan menggunakan tahanan Palestina sebagai tameng manusia di wilayah selatan Tepi Barat yang sudah diduduki.

Dikutip dari media Turki, Anadolu, mata tahanan tersebut diikat dan duduk di tanah.

Sementara itu kendaraan militer berada di belakang, menggunakan tahanan tersebut sebagai tameng.

Baca juga: Israel Menggila, Gempur RS Indonesia di Gaza Pakai 11 Rudal

Seorang tentara Israel mengarahkan senapannya ke warga Palestina.

Insiden itu terjadi Jumat pagi di kamp pengungsi Fawwar dekat Hebron di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki.

Militer Israel menyerbu kamp tersebut, menangkap beberapa orang, yang kemudian memicu konfrontasi dengan puluhan warga Palestina. (Al Jazeera/AA)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved