Sabtu, 4 Oktober 2025

Serangan Terbaru ISIS Tewaskan 30 Tentara di Suriah, Benarkah Difasilitasi AS?

Serangan terhadap tentara Suriah terjadi dalam jarak 55 km dari pangkalan pendudukan AS di Suriah tengah

Twitter/X
Orang-orang bersenjata dari kelompok bersenjata ISIL (ISIS) menyergap sebuah bus yang mengangkut tentara Suriah, 20 tentara tewas. Serangan terbaru pada Rabu (8/11/2023) dilaporkan menewaskan 30 tentara dari Tentara Arab Suriah (SAA) dan sekutunya 

Serangan ISIS Tewaskan 30 Tentara di Suriah, Benarkah Difasilitasi AS?

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan dari narasumber lokal menyebut setidaknya 30 personel tentara Suriah tewas dalam serangan ISIS pada Rabu (8/11/2023).

Serangan itu dilakukan milisi bersenjata dengan melepaskan tembakan ke Tentara Arab Suriah (SAA) dan sekutunya yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) di wilayah segitiga, Homs-Hama-Raqqa, Suriah.

“Beberapa militan menyerang saat fajar hari ini, Rabu, secara bersamaan, titik-titik tentara Suriah dan pasukan tambahan di daerah Al-Koum dan poros Taybeya Sukhna di gurun timur Homs, yang menyebabkan kematian 21 elemen dan pasukan, melukai 9 orang lainnya, serta terbunuh dan cedera pada beberapa militan yang menyerang,” kata sumber lokal dilansir Al-Mayadeen.

Baca juga: Diserang Tiap Hari, Pangkalan-Pangkalan Militer AS di Suriah Diguyur Bala Bantuan

Serangan terbaru ini memunculkan kembali tudingan lama yang menjadi perdebatan luas kalau ISIS difasilitasi oleh pasukan Amerika Serikat (AS).

"Serangan terhadap tentara Suriah terjadi dalam jarak 55 km dari pangkalan pendudukan AS di Suriah tengah," kata sumber dari laporan tersebut.

Menurut sumber tersebut, pangkalan AS tersebut merupakan bagian dari rencana untuk mengubah pos pendudukan AS menjadi "pusat dukungan terorisme dan memberikan dukungan militer dan intelijen.”

AS dituding berusaha membalas serangan-serangan yang mengincar pangkalan militer pendudukannya di wilayah tersebut dengan menggunakan proksi.

Baca juga: Serangan Rudal Hujani Pangkalan Militer AS di Ladang Minyak dan Gas Terbesar Suriah

“Pendudukan AS berusaha membalas serangan milisi perlawanan yang sah (untuk mengusir pasukan pendudukan AS dari wilayah Suriah) dengan memfasilitasi serangan teroris ISIS di wilayah yang dikuasai tentara (Suriah) dan pasukan sekutu di gurun, bala bantuan militer dikirim untuk menyisir wilayah yang diserang dan untuk mengejar dan melenyapkan teroris yang melakukan serangan itu,” tulis laporan Al-Mayadeen mengutip sumber tersebut.

Tudingan AS membekingi ISIS memang sudah lama terdengar.

Mengutip sejumlah sumber literatur, secara luas, tudingan menyebut AS lah yang menyeponsori terbentuknya ISIS di Suriah untuk menjalankan kepentingannya menguasai ladang-ladang minyak dan gas, penguasaan Jalur Sutera.

Kedua kepentingan ini disebut-sebut bertemu dalam misi menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan menghilangkan pengaruh Iran.

Belakangan, AS diisukan juga ingin mengalahkan pengaruh proksi Rusia yang ikut bermain di Suriah.

Adapun pihak AS sudah lama dan berulang kali membantah tuduhan terkait ISIS ini.

Baca juga: Kelompok Bersenjata ISIS Sergap Bus Tentara Suriah, 20 Orang Tewas

Orang-orang bersenjata dari kelompok bersenjata ISIL (ISIS) menyergap sebuah bus yang mengangkut tentara Suriah, 20 tentara tewas.
Orang-orang bersenjata dari kelompok bersenjata ISIL (ISIS) menyergap sebuah bus yang mengangkut tentara Suriah, 20 tentara tewas. (Twitter/X)

ISIS Disebut Bangkit Lagi

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan serangan Rabu pagi tersebut menambah jumlah korban tewas dalam operasi militer menjadi 514 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved