Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Gaza Tewaskan 38 Orang, Hamas Sebut Masih Banyak Korban Lain

Serangan Israel ke kamp pengungsian di Gaza tengah telah menewaskan 38 orang. Hamas menyebut masih banyak korban yang masih terjebak di reruntuhan.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Tentara Israel / AFP
Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. 

"Kami sekarang berpandangan bahwa gencatan senjata hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang telah mereka lakukan," kata Blinken.

Blinken mengatakan AS mendukung "jeda kemanusiaan" dalam operasi Israel untuk memungkinkan peningkatan aliran bantuan, dan meningkatkan transit warga asing keluar dari Gaza dan ke Mesir.

Rekan Blinken dari Yordania dan Mesir menganggap hal itu belum cukup.

Presiden Joe Biden dalam percakapan singkat dengan wartawan pada hari Sabtu menyatakan ada kemajuan dalam upaya AS untuk membujuk Israel agar menyetujui jeda kemanusiaan.

Sebaliknya, para pejabat Arab mengatakan masih terlalu dini untuk membahas salah satu agenda utama Blinken, yaitu masa depan Gaza pascaperang.

Baca juga: Sehari Setelah Pidato Hassan Nasrallah, Rudal Burkan Hizbullah Langsung Hancurkan Pos Militer Israel

Menghentikan pembunuhan dan memulihkan bantuan kemanusiaan adalah hal yang mendesak dan harus ditangani terlebih dahulu, kata mereka.

"Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya?" kata Ayman al-Safadi dari Yordania.

"Kami tidak memiliki semua variabel untuk mulai memikirkan hal itu. Kita perlu meluruskan prioritas kita," tambahnya.

Blinken mengakui kekhawatiran negara-negara Arab terhadap korban sipil di Gaza dan menggarisbawahi risiko perang terhadap posisi Israel di negara-negara tetangga yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel selama beberapa dekade.

Shoukry dan al-Safadi mengatakan mereka sepakat untuk terus bekerja sama dengan Blinken dan pihak lainnya untuk mencapai tujuan akhir mengakhiri perang, memulihkan keadaan normal di Gaza, dan memberikan alasan bagi rakyat Palestina untuk mengharapkan negara mereka sendiri yang merdeka.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved