Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bayi 2 Tahun yang Idap Werewolf Syndrome

Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menyatakan keinginannya untuk mengadopsi bayi yang mengidap Werewolf Syndrome.

Kolase Tribunnews/Facebook
Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menyatakan keinginannya untuk mengadopsi bayi yang mengidap Werewolf Syndrome. 

"Saya tidak bisa berkata-kata," kata Jimbai kepada Newsflash.

Seorang balita di Malaysia yang berusia 2 tahun sejak lahir menderita Werewolf Syndrome, kondisi langka yang menyebabkan tubuh anak itu dipenuhi rambut.
Seorang balita di Malaysia yang berusia 2 tahun sejak lahir menderita Werewolf Syndrome, kondisi langka yang menyebabkan tubuh anak itu dipenuhi rambut. (Newsflash)

Missclyen menderita penyakit hipertrikosis bawaan, suatu kondisi yang didefinisikan oleh National Library of Medicine sebagai "pertumbuhan rambut berlebihan di bagian tubuh mana pun".

Hipertrikosis bawaan juga dikenal sebagai "Werewolf Syndrome".

Sebenarnya, hipertrikosis sangat jarang terjadi.

Kurang dari 100 kasus yang tercatat sejak Abad Pertengahan.

Missclyen juga lahir tanpa lubang hidung, lapor Mirror.

"Saya sangat senang kami mendapat kesempatan untuk bertemu Raja dan Ratu," imbuh Jimbai.

"Mereka bertemu keluarga kami dan berfoto bersama Misclyen," katanya.

Bayi Malaysia Idap Werewolf Syndrome 2
Ratu Malaysia Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah menyatakan keinginannya untuk mengadopsi bayi yang mengidap Werewolf Syndrome.

Baca juga: Apa Itu Baby Blues Syndrome? Berikut Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Ayah gadis kecil itu pun berharap keluarganya dapat bertemu dengan "pasangan kerajaan itu lagi jika memungkinkan."

"Raja menyuruh saya untuk merawat Missclyen karena dia adalah anugerah Tuhan," kata Jimbai.

Ia pun merasa sangat terhormat dan bangga ketika Raja Malaysia menjuluki Missclyen sebagai anak dari surga.

Jimbai menceritakan bahwa orang asing sering memandang sebelah mata kondisi anaknya.

Bahkan pernah ada yang menyebut gadis kecil itu 'anak binatang'.

"Awalnya kami sangat terluka dan merasa stres," keluh Jimbai.

"Kami merasa kesal dan mulai menghindari membawanya ke tempat umum, kecuali untuk pemeriksaan lanjutan di rumah sakit."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved