Satu tahun Tragedi Itaewon: Kisah para penyintas yang terus dihantui pesta Halloween mematikan di Korsel
Bukan saja karena tak mendapat bantuan psikologis dari pemerintah, para penyintas dan keluarga korban terus merasakan kepedihan karena…
Psikiater Paik Jong-woo, dari Pusat Medis Universitas Kyung Hee, berpendapat bahwa politisasi tragedi dan kurangnya akuntabilitas telah mempersulit para penyintas dan orang yang berduka untuk pulih.
Jong-woo membentuk kelompok dukungan psikologis untuk para penyintas karena menyadari sangat sedikit yang menerima bantuan.
"Sebagai masyarakat kita perlu merawat para korban dan menunjukkan kepada mereka bagaimana kita berencana mencegah hal ini terjadi lagi," ujarnya.
"Dengan begitulah para penyintas dan keluarga korban mereka dapat merasa tersembuhkan dan yakin bahwa nyawa kerabat mereka tidak hilang sia-sia, tapi sebaliknya telah membuat masyarakat kita lebih aman," kata Jong-woo.
Pemerintah pusat Korsel, Dewan Kota Seoul, dan otoritas kepolisian menolak permintaan wawancara BBC, terkait tentang pelajaran apa yang telah mereka dapat dari Tragedi Itaewon dan bagaimana mereka berencana menjaga keselamatan masyarakat pada peringatan Halloween tahun ini.
Mereka mengatakan kepada kami bahwa ini bukan saat yang tepat untuk mengeluarkan pernyataan.
Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Pusat Korsel sebelumnya menyatakan "sangat sedih atas tragedi tersebut dan telah menyampaikan permintaan maaf serta simpati kepada para korban dan keluarga mereka di setiap kesempatan".
Pihak berwenang memang merinci beberapa langkah keamanan baru yang telah mereka terapkan. Sekarang, ketika kepolisian menerima tiga telepon dari radius 50 meter, panggilan itu secara otomatis ditandai dan layanan darurat dipaksa untuk bekerja sama jika diminta.
Kepolisian menyatakan tidak bisa lagi menolak aduan warga, seperti yang terjadi di menit-menit awal Tragedi Itaewon. Sementara itu, sistem kamera pengawas baru sedang dipasang di seluruh Seoul untuk memantau kepadatan kerumunan.
Namun otoritas distrik di Itaewon, yang dikritik karena tidak menerapkan langkah-langkah keselamatan menjelang peringatan Halloween tahun lalu, menolak menjawab pertanyaan kami tentang perubahan apa, jika ada, yang telah mereka lakukan.
Perayaan Halloween tahun ini di Itaewon diperkirakan akan berlangsung jauh lebih tenang. Beberapa bar dan klub telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengadakan pesta. Lee Ju-hyun, bagaimanapun, berencana untuk hadir.
"Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa bukan salah kami datang ke sini untuk bersenang-senang," katanya.
Setelah menghabiskan dua bulan di rumah sakit, sebagian besar kakinya kini telah pulih, kecuali rasa sakit di sisi kanannya ketika dia berdiri terlalu lama. Trauma awalnya juga telah mereda.
Namun saat dia berhenti untuk membaca catatan belasungkawa yang berwarna-warni, yang tertempel di salah satu dinding gang Itaewon, air mata tetap menetes di pipinya.
"Saya turut berduka cita bagi mereka yang meninggal dan mereka yang ditinggalkan," ujarnya.
"Saya selalu berhenti di sini untuk bertanya kepada mereka, 'apa yang perlu kami lakukan untuk Anda, para penyintas?" kata Ju-hyun.
---
Hosu Lee dan Lee Hyun-choi turut berkontribusi untuk liputan ini.
Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.