Konflik Palestina Vs Israel
Perang Kota Tak Pernah Mudah, Amerika Ingatkan Israel Soal Pertempuran Mematikan di Fallujah Irak
Pasukan Israel belum pernah menghadapi kondisi seperti ini dalam jangka waktu yang lama di masa lalu, namun militer Amerika pernah mengalaminya.
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Pejabat Israel kini mengkalkulasi ulang rencana mereka menggelar serangan darat ke Jalur Gaza.
Di antara alasan yang muncul ke media adalah usulan Amerika Serikat dan soal negosiasi lanjut mengenai 200 lebih warga mereka yang masih disandera oleh Hamas.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat bahwa mereka mungkin bersedia menunda invasi – namun tidak membatalkan sepenuhnya – jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera.
Semua opsi kini masih di atas meja, tapi muncul kemudian pertanyaan: Bagaimana Hamas bersiap menghadapi invasi darat dan apakah Israel siap menghadapi pertarungan yang panjang dan berlarut-larut?
Javed Ali, Profesor Madya Praktik Kebijakan Publik, Universitas Michigan, memberikan ulasannya terkait kondisi di Jalur Gaza.
Ia mengingatkan bahwa serangan darat sebelumnya dari Israel ke Jalur Gaza berbahaya, mematikan dan merugikan kedua belah pihak.
Kampanye darat terakhir yang signifikan, yang dikenal di Israel sebagai Operasi Cast Lead, terjadi selama periode tiga minggu dari Desember 2008 hingga Januari 2009.
Menurut militer Israel, operasi itu diluncurkan untuk menyerang infrastruktur Hamas yang memungkinkan terjadinya serangan teroris dan roket terhadap Israel.
Dalam pertempuran itu, ribuan tentara Israel melawan pejuang Hamas, dan gencatan senjata Israel diumumkan pada 17 Januari 2009.
Menurut beberapa laporan, kerugian dalam operasi itu berjumlah sedikitnya 13 korban jiwa militer Israel, 600 hingga 700 kematian Hamas dan lebih dari itu. 1.400 warga sipil Palestina tewas di Gaza.
Sejak konflik tersebut, hingga serangan Hamas yang mematikan pada tanggal 7 Oktober 2023, operasi Israel di Gaza sebagian besar melibatkan serangan udara terhadap Hamas, yang mengenai sasaran di Jalur Gaza.
Namun situasinya kini perlahan berubah.
Setelah serangan tanggal 7 Oktober, Israel tidak hanya meningkatkan serangan udara.
Mereka juga mulai mengerahkan pasukan, tank, dan peralatan lainnya di perbatasannya dengan Gaza.
"Hamas sangat tertutup mengenai rincian serangannya, namun mengatakan bahwa mereka telah bersiap, dengan dukungan Iran, tidak hanya untuk serangan tanggal 7 Oktober tetapi juga untuk menanggapi kampanye darat Israel – termasuk mengambil tindakan di luar Jalur Gaza jika ada invasi," ujarnya sebagaimana dikutip dari Asian Times.
Konflik Palestina Vs Israel
Solusi Dua Negara: Jalan Damai yang Kini Tinggal Ilusi di Tengah Genosida di Gaza |
---|
Sekjen PDIP Puji Pidato Prabowo Soal Kemerdekaan Palestina di PBB: Senafas Perjuangan Bung Karno |
---|
Anggota DPR: Kehadiran Presiden di Forum Terbatas PBB Bukti Pengakuan Diplomasi Kemanusiaan RI |
---|
Prabowo Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Usman Hamid: Lebih Masuk Akal daripada Urus MBG |
---|
Trump Kecam Barat, Sebut Pengakuan Palestina Legitimasi Teror Hamas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.