Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pasukan Israel Serbu Tepi Barat, 2 Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Ditangkap

Pasukan Israel menangkap puluhan orang di Hebron dan membunuh dua orang di dekat Ramallah dalam serbuan Minggu malam.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AFP/OREN ZIV
PERANG KOTA - Tentara Israel dikerahkan di daerah di mana warga sipil terbunuh di kota selatan Sderot pada 7 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel menyerbu Tepi Barat, menangkap ratusan orang, dan membunuh dua orang di kamp pengungsi Jalazone dekat Ramallah, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Penduduk Jalazone mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin (23/10/2023) bahwa pasukan Israel menggerebek kamp tersebut dan melakukan penangkapan besar-besaran dalam semalam, di mana mereka bentrok dengan pria bersenjata dan pemuda yang melemparkan batu.

Sekitar 20 orang dari kamp tersebut ditangkap, menurut Kementerian Kesehatan.

Pasukan Israel saat ini telah mundur, ​​kata warga dikutip dari Aljazeera.

Tentara Israel belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.

Setidaknya 120 orang dari Jericho, Ramallah, Bethlehem dan Hebron di Tepi Barat ditangkap atau ditahan dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: China Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Siap Lakukan Apapun untuk Akhiri Konflik Palestina-Israel

Sejak Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, yang dibalas dengan pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza, lebih dari 1.200 warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

Kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel dan lebih dari 4.600 orang di Gaza.

Perang Bisa Berlangsung Berbulan-bulan tapi Jadi yang Terakhir

Pada hari Minggu (22/10/2023), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan perang melawan Hamas bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Namun, ia bersikeras bahwa perang ini akan menjadi perang Gaza yang terakhir.

“Ini akan memakan waktu satu bulan, dua bulan, tiga bulan, dan pada akhirnya, tidak akan ada lagi Hamas,” kata Gallant di pangkalan angkatan udara yang lokasinya tidak disebutkan oleh Kementerian Pertahanan.

“Sebelum Hamas melakukan kontak dengan tank dan infanteri kami, mereka akan merasakan peluru dari angkatan udara kami.”

Dia menambahkan bahwa jet tempur Israel tahu bagaimana membuat hal ini tepat, kualitatif, dan mematikan.

“Ini harus menjadi perang terakhir di Gaza karena alasan sederhana bahwa tidak akan ada lagi Hamas,” kata Gallant.

Perang Israel-Hamas: Peristiwa Kunci di Hari ke-17

Memasuki hari ke-17 konflik antara Israel dan Gaza, berikut pertistiwa-peristiwa utamanya, dikutip dari Aljazeera.

Keamanan Israel mengawasi ketika jamaah Muslim, pria dan wanita, tiba di Gerbang Singa menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP)
Keamanan Israel mengawasi ketika jamaah Muslim, pria dan wanita, tiba di Gerbang Singa menuju kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat di Yerusalem timur pada 20 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (AHMAD GHARABLI/AFP) 

Baca juga: Perang Israel-Hamas: Serangan Makin Gencar, Bantuan Masuk Gaza

- Setidaknya 30 jenazah ditemukan dari reruntuhan dua rumah yang runtuh setelah serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Jabalia, salah satu daerah paling padat di Gaza.

Banyak orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.

- Serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara telah menyebabkan kerusakan dan cedera serius, kata direktur rumah sakit tersebut kepada Al Jazeera.

- Rudal Israel juga menyerang sekitar dua rumah sakit besar – al-Shifa dan al-Quds.

- Konvoi bantuan kedua yang terdiri dari 17 truk memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah pada Minggu malam.

- Hari Minggu (22/10/2023) menjadi malam paling berdarah di Gaza sejak 7 Oktober.

Kantor berita Palestina Wafa mengatakan 400 orang tewas dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Setidaknya tercatat ada 25 serangan udara Israel di kawasan pemukiman.

- 65 persen dari korban serangan semalam adalah anak-anak, menurut rumah sakit al-Aqsa di Gaza.

- Tentara Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 320 sasaran militer di Jalur Gaza dalam semalam.

Pekerja bantuan berkumpul di sekitar truk yang membawa bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah pada 21 Oktober 2023. Truk pertama dari 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza yang dilanda perang dan terkepung pada 21 Oktober melalui perbatasan Rafah menyeberang dengan Mesir, kata koresponden AFP di kedua sisi. (Photo by SAID KHATIB / AFP)
Pekerja bantuan berkumpul di sekitar truk yang membawa bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah pada 21 Oktober 2023. (AFP/SAID KHATIB)

Baca juga: Hamas Palestina Pukul Mundur Serangan Darat di Gaza, Tewaskan 1 Tentara Israel

Setidaknya 29 orang tewas dalam serangan di Rafah dan Khan Younis, sumber medis Palestina mengatakan kepada Al Jazeera.

- Militer Israel mengklaim bahwa pada Senin pagi, mereka menyerang dua sasaran Hizbullah di Lebanon yang berencana meluncurkan rudal antitank ke arah Israel.

- Hizbullah melaporkan bahwa salah satu pejuangnya tewas pada hari Minggu, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 21.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved