Senin, 6 Oktober 2025
Deutsche Welle

Perang Israel-Hamas: Serangan Makin Gencar, Bantuan Masuk Gaza

Israel meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza seiring mengalirnya bantuan ke wilayah tersebut melalui penyeberangan Rafah.

Deutsche Welle
Perang Israel-Hamas: Serangan Makin Gencar, Bantuan Masuk Gaza 

Israel membombardir Gaza dengan serangan udara pada Senin (23/10) pagi. Sejumlah jet tempurnya juga menghantam Lebanon selatan pada Minggu (22/10) malam. Serangan tersebut terjadi saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan para jenderal dan kabinet perangnya untuk meganalisis konflik yang semakin meningkat.

Serangan Israel terkonsentrasi di tengah dan utara Jalur Gaza, demikian laporan media Palestina. Serangan udara terhadap sebuah rumah di dekat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara telah menewaskan beberapa warga Palestina dan banyak lainnya mengalami luka-luka.

Otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 4.600 orang tewas dalam serangan bom Israel selama dua minggu terakhir, yang dilancarkan setelah serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap komunitas Israel selatan yang menewaskan 1.400 orang dan menculik 212 orang ke Gaza sebagai sandera.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tinggal di luar negeri, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian berkomunikasi melalui sambungan telepon pada hari Minggu (22/10) malam, membahas cara untuk menghentikan "kejahatan brutal" Israel di Gaza, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Israel juga telah mengumpulkan tank-tank dan pasukannya di dekat pagar perbatasan di sekitar Gaza, yang diyakini merupakan persiapan invasi darat yang untuk menumpas Hamas.

Biden bahas konflik dengan sekutu Barat

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga telah membahas perang Israel-Hamas dengan para pemimpin negara Barat, kata Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah berbicara dengan para pemimpin dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia.

"Para pemimpin tersebut menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Israel dan haknya untuk mempertahankan diri dari terorisme, serta menyerukan kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan warga sipil," demikian pernyataan Gedung Putih mengenai pembicaraan tersebut.

Dikatakan bahwa para pemimpin juga membahas tentang warga negara mereka sendiri yang terjebak dalam perang Israel-Hamas, "khususnya mereka yang ingin meninggalkan Gaza."

Protes pro-Palestina di berbagai negara, aksi pro Israel di Berlin

Sekitar 12.000 orang berpartisipasi dalam aksi mendukung Palestina di Brussel pada hari Minggu (22/10). Mereka menyerukan kepada Uni Eropa untuk mengadvokasi gencatan senjata dan mengakhiri penutupan Jalur Gaza oleh Israel.

Para demonstran membawa poster-poster dengan slogan-slogan seperti "Hentikan serangan" atau "Bebaskan Palestina."

Di Prancis, Paris menjadi tuan rumah aksi demonstrasi pro-Palestina untuk pertama kali, setelah penyelenggara secara terbuka mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Menurut laporan kepolisian, sekitar 15.000 orang juga hadir di Place de la Republique untuk mengekspresikan solidaritas mereka kepada warga Palestina serta menyerukan gencatan senjata.

Beberapa ribu orang juga berkumpul pada hari Minggu (22/10) di ibu kota Bosnia, Sarajevo, untuk melakukan aksi demonstrasi pro-Palestina.

"Kota yang mengalami pengepungan terlama dalam sejarah modern, Sarajevo, memiliki hak untuk berdiri teguh bersama Gaza hari ini," kata Wali Kota Sarajevo Benjamina Karic kepada kerumunan massa di depan balai kota.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved