Sabtu, 4 Oktober 2025

Israel-Hamas: Rumah sakit di Gaza kehabisan kain kafan – ‘Bantuan yang datang ibarat setetes air di lautan‘

Saat pertikaian Israel dan Hamas memasuki pekan ketiga, para dokter di Gaza berjuang menyelamatkan para korban luka.

BBC Indonesia
Israel-Hamas: Rumah sakit di Gaza kehabisan kain kafan – ‘Bantuan yang datang ibarat setetes air di lautan‘ 

"Kami sudah berada di sini sejak fajar menyingsing dan jenazah telah memenuhi halaman rumah sakit. Tempat pendingin di kamar jenazah sudah penuh dengan mayat, begitu pula dengan di dalam gedung rumah sakit dan di luar gedung," kata seorang staf.

"Kami kehabisan kain kafan untuk mengafani jenazah karena jumlahnya sangat banyak. Semua jenazah tiba dalam keadaan tidak utuh. Kami tidak dapat mengidentifikasi mereka karena jenazah telah hancur."

Dia menggambarkan situasi ini sebagai sesuatu yang "tak tertahankan", dan menambahkan: "Walau kami telah banyak menyaksikan segala rupa, ini adalah pemandangan yang belum pernah kami lihat."

Pemandangan serupa terjadi di berbagai rumah sakit di seluruh Gaza pada pekan ketiga perang Israel-Hamas.

Di Rumah Sakit al-Quds di wilayah Tel al-Hawa, Kota Gaza, bom menghantam gedung-gedung di dekat rumah sakit ketika tim yang terdiri dari 23 dokter dan perawat menangani lebih dari 500 orang, menurut seorang dokter di rumah sakit melalui pesan suara ke BBC.

Pasien dan warga sipil yang berlindung di rumah sakit hidup dalam "keadaan teror", kata dokter tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya demi keselamatannya.

Di tengah situasi yang digambarkannya sebagai "bencana besar", para dokter harus memutuskan siapa yang harus ditangani terlebih dahulu. Sisanya bergabung dalam antrean.

"Banyak korban luka telah menunggu beberapa hari untuk dioperasi," kata dokter.

Pesan suara sang dokter disampaikan oleh dokter dan aktivis Norwegia, Mads Gilbert, dari tim darurat Komite Bantuan Norwegia.

Menurut dokter tersebut, staf medis telah berkurang karena beberapa orang tewas terbunuh dan yang lain tidak dapat mencapai lokasi. Staf yang tersisa sekarang berbagi gedung dengan 1.200 pengungsi yang berlindung di sana.

"Ada 120 orang terluka dengan berbagai macam luka di sini, 10 pasien di ICU menggunakan ventilator, dan kami memiliki sekitar 400 pasien kronis," kata dokter tersebut.

"Ada sekitar 1.200 warga yang mengungsi di sini - tidak mudah untuk memindahkan orang dalam jumlah besar sehingga kami memutuskan untuk tidak mengungsi."

Militer Israel kembali memperingatkan kepada semua orang di Jalur Gaza utara untuk menuju ke bagian selatan Wadi Gaza, sebuah jalur lahan basah yang melintasi wilayah tersebut. Kota Gaza berada di sebelah utara Wadi Gaza, sedangkan Deir al-Balah di selatan.

Ratusan ribu orang telah mengungsi ke bagian selatan Gaza, namun ribuan lainnya masih bertahan di rumah mereka di Gaza utara.

Nyawa bayi terancam karena tiada pasokan BBM

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved