Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kisah Wanita Alami Nyeri Persalinan saat Israel Bombardir Jalur Gaza, Suami: Pemboman Terus Terjadi

Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Middle East Eye
Ilustrasi - Pemukiman warga di Gaza pasca gempuran balasan jet tempur Israel. Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel menggempur Jalur Gaza dari udara untuk mengusir pejuang Hamas keluar dari kota-kota di selatan dan menutup perbatasannya, Senin (9/10/2023).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 123.000 warga Gaza telah mengungsi akibat pertempuran tersebut.

Di Gaza, daerah kantong kecil berpenduduk 2,3 juta orang ditutup oleh blokade Israel-Mesir selama 16 tahun sejak pengambilalihan Hamas.

Hal itu membuat warga khawatir akan terjadinya eskalasi lebih lanjut.

Dilansir AP News, hingga Minggu (8/10/2023) malam, serangan udara Israel telah menghancurkan 159 unit rumah di Gaza dan merusak parah 1.210 unit lainnya.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan sebuah sekolah yang menampung lebih dari 225 orang terkena dampak langsung.

Baca juga: Siapa Hamas dan Apa yang Terjadi di Israel dan Jalur Gaza? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

Pasukan Israel telah mengebom gedung 11 lantai di lingkungan Al-Nasr di sebelah barat Kota Gaza.

Amer Ashour dan istrinya yang sedang hamil tinggal di gedung tersebut.

Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung pada Sabtu (7/10/2023) malam.

Mereka pun bergegas ke rumah sakit bersalin terdekat.

Pasangan itu kemudian dikaruniai seorang bayi laki-laki, yang merupakan anak kedua mereka.

Namun, saat kembali ke rumah, mereka tidak menemukan jejak apa pun kecuali tumpukan puing dan batu.

“Yang paling saya takuti ketika eskalasi dimulai adalah istri saya akan segera melahirkan."

"Saya khawatir bagaimana kami bisa sampai ke rumah sakit mengingat pemboman yang terus menerus terjadi,” ungkap Ashour kepada Al Jazeera, Minggu.

“Tetapi saya sama sekali tidak menyangka rumah saya akan dibom dan dihancurkan," lanjutnya.

Baca juga: Warga Sipil Gaza Kabur dari Gelombang Serangan Israel, Khawatir Kehabisan Tempat Mengungsi

Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza pada 9 Oktober 2023.
Warga Palestina memeriksa kehancuran di lingkungan yang rusak parah akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati Kota Gaza pada 9 Oktober 2023. (AFP/MAHMUD HAMS)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved