Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kisah Wanita Alami Nyeri Persalinan saat Israel Bombardir Jalur Gaza, Suami: Pemboman Terus Terjadi

Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Middle East Eye
Ilustrasi - Pemukiman warga di Gaza pasca gempuran balasan jet tempur Israel. Istri Amer Ashour mulai mengalami nyeri persalinan tepat ketika Israel mulai membombardir Jalur Gaza yang terkepung. 

Terdapat sekitar 80 keluarga menghuni gedung di Kota Gaza tempat Ashour tinggal.

Sementara itu, Shadi Al-Hassi dan kakak laki-lakinya meninggalkan rumah mereka di timur Jalur Gaza setelah rumah tersebut rusak akibat serangan udara.

Mereka berangkat ke apartemen orang tuanya di Menara Al-Watan di pusat Kota Gaza.

“Pada pukul empat pagi, saya dikejutkan oleh panggilan kepada kami untuk mengevakuasi menara yang terancam oleh pemboman Israel,” ujar Al-Hassi kepada Al Jazeera.

Ribuan Warga Meninggalkan Rumah

Mahmud Al Sarsawi (68) berlindung di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang mereka buka sebagai tempat penampungan.

Lebih dari 20.000 orang di wilayah Palestina telah mengungsi akibat pertempuran sejak Sabtu, kata UNWRA.

Juru bicara pemerintah Hamas mengatakan, 13 menara dan bangunan tempat tinggal telah hancur, dengan 159 unit tempat tinggal hilang.

Sebanyak 1.210 apartemen lainnya rusak sebagian.

Baca juga: Israel Terus Bombardir Jalur Gaza Palestina, Jumlah Korban Tewas Hampir 500 Orang

Amal Al-Sarsawi (37) mengatakan mereka masih syok setelah mendengar roket menghantam Gaza.

“Kami mengumpulkan apa yang kami butuhkan dari rumah dan bergegas ke sekolah,” ungkap ibu lima anak itu, Senin, dikutip dari Dawn.

Ia mengatakan tidak bisa tidur sepanjang malam, karena berusaha menenangkan anak-anak yang ketakutan.

“Situasinya tidak tertahankan secara psikologis dan ekonomi,” jelasnya.

Seorang pegawai UNRWA mengatakan, New Gaza Boys School yang menjadi tempat keluarga Sarsawi berlindung, dapat menampung sedikitnya 300 orang dengan tiga keluarga di setiap ruang kelas.

Sebagian besar pengungsi berasal dari Kota Gaza bagian timur dan Jalur Gaza bagian utara.

Baca juga: Hari Ketiga Perang Hamas-Israel: Korban Tewas di Jalur Gaza 436 Orang, Zionis Siapkan Serangan Darat

Warga Palestina berjalan melewati puing-puing di lingkungan yang dibombardir setelah serangan udara Israel semalaman di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza pada 9 Oktober 2023.
Warga Palestina berjalan melewati puing-puing di lingkungan yang dibombardir setelah serangan udara Israel semalaman di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza pada 9 Oktober 2023. (AFP/MAHMUD HAMS)

Di sisi lain, militer Israel memperkirakan 1.000 pejuang Hamas ambil bagian dalam serangan awal pada Sabtu lalu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved