Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Kibarkan Bendera Raksasa di Donetsk saat Rusia Gelar Pemilu di 4 Wilayah Jajahan

Ukraina kibarkan bendera biru-kuning raksasa di Donetsk saat Rusia gelar pemilu di 4 wilayah jajahannya; Donetsk, Luhansk, Kherson, Zaporizhzhia.

Olga Patlyuk/X
Bendera Ukraina berukuran raksasa dikibarkan di Avdiivka, Donetsk, untuk merayakan hari jadi kota Avdiivka pada Sabtu (9/9/2023). Pengibaran bendera ini bertepatan dengan pemilu palsu yang digelar Rusia di 4 wilayah jajahannya di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Bendera nasional Ukraina berkibar di atas wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia saat Kremlin mengadakan pemilu palsu di empat wilayah jajahannya pada Sabtu (9/9/2023).

Militer Ukraina berhasil meluncurkan bendera raksasa yang ditempelkan pada balon berisi helium dan menerbangkannya ke kota terbesar ketiga di negara itu.

Bendera Ukraina itu dikibarkan di Kota Avdiivka, Donetsk, untuk merayakan hari jadi Kota Avdiivka pada Sabtu (9/9/2023).

Balon tersebut kemudian bergerak ke selatan menuju kota yang diduduki, membuat kesal pasukan Rusia, yang mencoba menembaknya.

“Hari ini adalah peringatan 245 tahun berdirinya Avdiyivka (Avdiivka). Kami memulai hari dengan aktivitas mengibarkan bendera negara dengan balon ke langit,” kata Vitaliy Barabash, Kepala Pemerintahan Militer Kota Avdiivka kepada Suspilne, pers Ukraina.

“Balon itu terbang di atas Donetsk,” lanjutnya.

“Kami sudah bisa mendengar intersepsi tersebut, mereka (Rusia) sedikit marah karenanya,” tambah Barabash.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-564, Soal Deklarasi KTT G20, Kyiv: Tak Ada yang Bisa Dibanggakan

“Mereka (Rusia) mencoba menembaknya. Namun di distrik Donetsk di Kyiv, negara bagian yang benderanya sudah berkibar,” lanjutnya.

Sementara itu, di Donetsk dan wilayah lain yang diduduki Rusia, pihak berwenang Rusia mengadakan pemilu yang dikecam sebagai pemilu palsu oleh Ukraina dan negara-negara Barat.

Pemungutan suara untuk badan legislatif yang dibentuk Rusia dimulai pada akhir pekan di wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar yang dipasang di Lapangan Merah saat ia berpidato pada rapat umum dan konser yang menandai aneksasi empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia - Lugansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia , di Moskow tengah pada 30 September 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar yang dipasang di Lapangan Merah saat ia berpidato pada rapat umum dan konser yang menandai aneksasi empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia - Lugansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia , di Moskow tengah pada 30 September 2022. (Alexander NEMENOV / AFP)

Baca juga: Inggris Kirim Jet Tempur ke Laut Hitam Buat Awasi Aksi Galak Rusia

Pemungutan suara itu, yang akan berakhir pada Minggu (10/9/2023), disebut sebagai “pemilihan palsu” oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina dan Dewan Eropa.

"Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, yang terus diabaikan oleh Rusia," kata mereka, dikutip dari The New York Post.

Negara-negara Barat juga berselisih dengan Rusia terkait pemungutan suara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.

"Anda tidak dapat menyelenggarakan pemilu di negara lain,” kata Barbara Woodward, Duta Besar Inggris.

Namun, duta besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, membela keputusan itu dan mengatakan, "Masyarakat secara aktif dan sadar memilih masa depan mereka bersama Rusia.”

Rusia "Menguasai" 4 Wilayah Ukraina

(kiri) Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow Vladimir Saldo dan wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin dan pemimpin separatis Lugansk Leonid Pasechnik bergandengan tangan setelah menandatangani perjanjian yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia, di Kremlin di Moskow pada 30 September 2022.
(kiri) Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow Vladimir Saldo dan wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky, Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin dan pemimpin separatis Lugansk Leonid Pasechnik bergandengan tangan setelah menandatangani perjanjian yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia, di Kremlin di Moskow pada 30 September 2022. (AFP)

Baca juga: Kyiv dan Negara Barat Kecam Rusia Gelar Pemilu di Wilayah Ukraina

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved