Isi Buku Sejarah Baru Rusia untuk SMA: Perang di Ukraina, Referendum 4 Wilayah, Aneksasi Krimea

"Setelah berakhirnya operasi militer khusus (di Ukraina), setelah kemenangan kami, kami akan melengkapi buku ini lebih lanjut," tambahnya.

Putin Restui Buku Sejarah Terbaru

Baca juga: Sebanyak 250 Ribu Tentara Rusia Tewas dalam Perang Lawan Ukraina, Kenapa Putin Tetap Tenang?

Pada 17 Januari 2023, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan perlunya "meninjau" sejarah.

“Tidak hanya peristiwa yang harus dinilai, tetapi juga akibatnya,” lanjutnya, Kamis (17/1/2023).

“Dikatakan, setelah Perang Dunia II, Eropa jatuh ke dalam kegelapan okupasi rezim Stalin. Ya, ideologi ala Soviet memang ada di sana, tapi apa jadinya jika fasisme (Nazi Jerman) menang? Banyak negara akan musnah dari muka bumi,” kata Putin, dikutip dari TASS.

Konsep buku tersebut disetujui tahun lalu, seperti diberitakan RBC Daily.

Pembicara Duma Negara, Sergei Naryshkin, yang mengepalai Masyarakat Sejarah Rusia, memimpin proses tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina