Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Sebut akan Memperbanyak Serangan Menggunakan Drone Lancet untuk Meledakkan Peralatan Musuh
Putin sebut peralatan perang buatan luar negeri tidak hanya terbakar tetapi juga bisa diledakkan menggunakan amunisi yang ada di dalam drone Lancet
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Dinilai memberikan hasil yang luar biasa, pemerintah Rusia akan makin banyak menggunakan drone Lancet selama perang melawan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin mengatakan drone Lancet memberikan hasil luar biasa.
"Drone Lancet telah menunjukkan hasil yang sangat efektif," kata Putin hal itu saat bertemu dengan Sergey Chemezov, yang mengepalai perusahaan pertahanan negara seperti dilansir dari .
Dikatakan Putin, serangan menggunakan drone Lacet mampu memberikan dampak yang luar biasa.
"Pertama dan terutama bisa dampak yang besar. Peralatan apapun termasuk model buatan luar negeri tidak hanya terbakar tetapi juga bisa diledakkan menggunakan amunisi yang ada di dalam drone," kata Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-530: Pertahanan Udara Rusia Hancurkan Drone yang Masuki Moskow
Putin mengatakan, produsen berjanji mereka akan meningkatkan produksi.
"Mereka menepati janji ini, tetapi kita perlu perlu lebih banyak lagi," tegas Putin.
Chemezov mengatakan, sepanjang 2022 lalu, Rusia telah menggandakan produksi jet tempur.
“Untuk industri pesawat terbang, selain pesawat militer dan tempur, yang produksinya kami gandakan tahun lalu, kami banyak memusatkan perhatian pada penerbangan sipil,” catat Chemezov, dalam pertemuan dengan Vladimir Putin.
Penggunaan Lancet, drone kamikaze Rusia memang bikin repot pasukan garis depan Ukraina.
Untuk mengatasi, Kyiv membutuhkan persenjataan Barat yang lebih canggih.
Apa Itu Lancet?
Dilansir TribunGorontalo.com dari military-today.com, Lancet adalah penerus amunisi gaya sayap terbang yang berkeliaran atau pesawat tak berawak bunuh diri milik Rusia yang dikembangkan oleh ZALA Aero Group, disebut juga Kub (kubus), bagian dari Kalashnikov Group.
Rusia menggunakan drone ini di Idlib pada 2020-2021. Lancet pun banyak digunakan dalam invasi Rusia di Ukraina, yang mana drone ini merekomendasikan dirinya dengan sangat baik.
Peran utama Lancet ialah misi pengintaian dan penyerangan.
Selama bagian awal penerbangan, drone dapat diarahkan dengan koordinat GPS atau secara visual.
Selama bagian terminal, saat mendekati targetnya, drone dikendalikan secara manual melalui panduan elektro-optik dan unit panduan TV.
Baca juga: Drone Kamikaze Zala Lancet Rusia Sukses Hantam Target Teroris di Suriah
Ini memungkinkan untuk menyesuaikan lintasan dan memandu drone ke targetnya secara real time.
Drone tersebut mencakup modul intelijen, navigasi, dan komunikasi.
Lancet memiliki bentuk yang agak tidak biasa.
Dua pasang sayap berbentuk X dipasang di bagian depan dan belakang badan pesawat.

Ini didukung oleh motor listrik yang menggerakkan baling-baling dua bilah yang terletak di bagian belakang.
Versi standar memiliki jangkauan maksimum 40 km dan daya tahan sekitar 40 menit.
Bobotnya hanya 12 kg berkat penggunaan material plastik dan komposit pada strukturnya.
Drone bunuh diri semacam itu mampu melayang di udara dan menukik ke bawah pada target dengan kecepatan hingga 300 km/jam untuk mengenai bagian yang paling rentan.
Pada Juni 2022, perusahaan pertahanan Rusia Rostec mengumumkan bahwa Lancet telah dikerahkan di Ukraina.
Menjelang akhir tahun 2022 sejumlah video serangan Lancet muncul di media sosial. Drone ini melakukan serangan terhadap target penting Ukraina, seperti sistem pertahanan udara, sistem artileri, radar.
Beberapa serangan didokumentasikan terhadap sistem pertahanan udara jarak jauh S-300 Ukraina, howitzer self-propelled M109 yang dipasok AS dan howitzer penarik M777. (Spuntik/TribunGorontalo/Nina Yuniar)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.304: Trump Kritik Putin dan Sebut Rusia Alami Kerugian Besar |
---|
Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap? |
---|
Seribu Jenazah Tentara Ukraina Ditukar 24 Jenazah Tentara Rusia |
---|
AS Setuju Jual Rudal ERAM Senilai Rp 13,6 T ke Ukraina: Wilayah Jauh di Dalam Rusia Sasaran Empuk |
---|
Rusia Diduga Militerisasi 35 Ribu Anak Ukraina, Dilatih Merakit Drone |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.