Konflik Rusia Vs Ukraina
Track 1.5, Pembicaraan Diplomasi Rahasia AS-Rusia Soal Ukraina: Nuklir Turun Kalau Krimea Lepas
Dikenal sebagai diplomasi 'track1.5', diskusi rahasia ini memungkinkan AS, Rusia, Ukraina untuk memahami garis merah masing-masing
Dalam pembicaraan yang dijelaskan oleh mantan pejabat itu, pembicaraan sampai pada kesediaan Kremlin untuk 'meletakkan kartunya di atas meja'.
"Kami diberi akses ke pemikiran Kremlin, meskipun tidak sebanyak yang kami inginkan," kata mantan pejabat itu.
Dari sudut pandang si mantan pejabat, duduk di hadapan para pejabat dan penasihat senior Kremlin, tampak jelas bahwa masalah terbesar adalah bahwa Rusia tidak dapat mengartikulasikan apa yang sebenarnya mereka inginkan dan butuhkan.
“Mereka tidak tahu bagaimana mendefinisikan kemenangan atau kekalahan. Faktanya, beberapa elit yang kami ajak bicara tidak pernah menginginkan perang sejak awal, bahkan mengatakan itu adalah kesalahan total,” katanya.
"Tapi sekarang mereka sedang berperang, menderita kekalahan yang memalukan bukanlah pilihan bagi orang-orang ini."
“Di sinilah kami memperjelas bahwa AS siap untuk bekerja secara konstruktif dengan masalah keamanan nasional Rusia,” mantan pejabat itu menambahkan.
Di luar diskusi rahasia ini, kesediaan AS ini sejatinya melanggar garis resmi AS sendiri yang menekan Rusia secara finansial dan mengisolasinya secara internasional untuk mencegahnya melanjutkan perangnya melawan Ukraina.
“Upaya untuk mengisolasi dan melumpuhkan Rusia sampai ke titik penghinaan atau kehancuran akan membuat negosiasi hampir tidak mungkin – kita sudah melihat ini dalam keengganan pejabat Moskow,” katanya.
“Faktanya, kami menekankan bahwa AS membutuhkan, dan akan terus membutuhkan, Rusia yang cukup kuat untuk menciptakan stabilitas di sepanjang wilayah batas pinggirannya. AS menginginkan Rusia dengan otonomi strategis agar AS dapat memajukan peluang diplomatik di Asia Tengah. Kami di AS harus menyadari bahwa kemenangan total di Eropa dapat membahayakan kepentingan kami di wilayah lain di dunia.
“Kekuatan Rusia, belum tentu merupakan hal yang buruk,” katanya.
Mengenai hubungan Rusia yang semakin dalam dengan China, mantan pejabat itu mengakui bahwa memutuskan hubungan sepenuhnya antara Moskow dan Beijing tidak realistis.
Namun, upaya harus dilakukan untuk membatasi sejauh mana hubungan ini, katanya.
Tujuan Washington adalah untuk mencapai keseimbangan yang mencegah konsolidasi kekuatan Rusia yang luar biasa sambil mendorong peluang diplomatik di Asia, di mana Moskow memainkan peran penting.
“Ini tidak berarti kami meninggalkan (kepentingan) Ukraina atau Eropa,” kata mantan pejabat itu dengan cepat.
“Sebaliknya, kami ingin mencari cara untuk menjamin kemerdekaan Ukraina sambil membawa Rusia kembali sebagai pemain yang lebih kreatif dalam keamanan Eropa,” kata dia.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Balas Dendam, Intelijen Ukraina Akui Jadi Pelaku Ledakan di Dekat Vladivostok Rusia |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.