Konflik Rusia Vs Ukraina
Katedral Bersejarah Hancur Saat Belasan Rudal Rusia Bombardir Kota Odesa dalam Semalam
Pusat kota bersejarah Odesa termasuk katedral yang dilindungi UNESCO hancur - menyebabkan satu orang tewas dan banyak yang terluka kena rudal Rusia
Katederal Bersejarah Hancur Saat Belasan Rudal Rusia Bombardir Kota Odesa dalam Semalam
TRIBUNNEWS.COM - Serangan belasan Rusia dilaporkan menghancurkan pusat kota bersejarah, Odesa di Ukraina dalam semalam, Sabtu (22/7/2023).
Sebanyak 19 belas rudal Rusia itu juga menyasar pelabuhan pusat biji-bijian di kota tersebut.
Pihak Ukraina pada Minggu (23/7/2023) mengatakan jumlah korban dari serangan semalam menewaskan satu orang dan menyebabkan 22 orang terluka, termasuk empat anak.
Baca juga: Ungkap Upaya Pencaplokan Ukraina, Vladimir Putin: Wilayah Barat Polandia Adalah Hadiah dari Stalin
Dari laporan tersebut disebutkan, Moskow meluncurkan senjata dari darat, udara dan laut ke pelabuhan Laut Hitam pada malam hari.
Rusia juga melancarkan gelombang serangan lain di kota bersejarah itu setelah menyatakan keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan tersebut dan bersumpah bahwa 'kejahatan ini akan kalah'.
Serangan tersebut dilaporkan membuat Katedral Transfigurasi di pusat kota Odesa mengalami rusak berat.

Katedral di kota bersejarah itu berstatus cagar budaya yang dilindungi UNESCO, dibangun pada tahun 1809 dan merupakan bangunan gereja Ortodoks terbesar di kota itu.
Dilansir DailyMail, foto-foto dari katederal yang hancur itu menunjukkan bahwa atapnya telah ambruk, sementara bagian interior dan karya seni tergeletak di antara puing-puing.
Enam bangunan tempat tinggal juga hancur.
Rusia Lancarkan Serangan Sejak Keluar dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian

Rusia telah meluncurkan serangan terus-menerus terhadap Odesa, pusat utama untuk mengekspor biji-bijian, sejak Moskow membatalkan kesepakatan biji-bijian penting pada hari Senin di tengah upaya keras Kyiv untuk merebut kembali wilayah pendudukannya.
Prakarsa Butir Laut Hitam telah memungkinkan Ukraina mengekspor ke beberapa negara termiskin di dunia.
Menurut kementerian pertanian Ukraina, sejak awal pekan ini Rusia menargetkan sejumlah lokasi di kota Odesa dan Chornomorsk dan menghancurkan 60.000 ton biji-bijian.
"Secara total, musuh menggunakan 19 rudal dari berbagai jenis," kata angkatan udara Ukraina di Telegram, dengan mengatakan sembilan senjata dihancurkan.
Laporan menyebut, rudal yang ditembakkan pihak milter Rusia itu termasuk rudal jelajah Oniks, rudal balistik Kalibr dan Iskander yang diluncurkan dari laut.
"Seorang pria yang lahir pada tahun 1974 tewas dalam penembakan malam hari," kata Igor Klymenko, menteri dalam negeri Ukraina, dilansir Telegram.
Total jumlah korban tewas menjadi dua orang atas serangan bergelombang ini.
"Dua puluh dua orang terluka. Di antara mereka ada empat anak: 11, 12, dan dua anak berusia 17 tahun," tulis laporan tersebut.
"Katedral Transfigurasi, yang terletak di pusat bersejarah Odesa, yang dilindungi oleh UNESCO, dihancurkan. Kejahatan perang yang tidak akan pernah dilupakan dan dimaafkan," kata kementerian luar negeri Ukraina di Twitter.
Zelensky: Pasti Ada Pembalasan

Katedral ini awalnya dihancurkan oleh Soviet pada tahun 1936.
Pemugaran dan perbaikan katederal dilakukan pada tahun 2003 tetapi sekarang bangunan itu kembali rusak karena serangan rudal.
Zelensky mengungkapkan simpati dan kengeriannya saat merespons serangan Rusia tersebut.
"Rudal melawan kota-kota yang damai, melawan bangunan tempat tinggal, katedral ... Tidak ada alasan untuk kejahatan Rusia," katanya di Twitter pada Minggu pagi.
'Seperti biasa, kejahatan ini akan kalah. Dan pasti akan ada pembalasan teroris Rusia untuk Odesa. Mereka akan merasakan pembalasan ini.'
"Semua orang yang menderita serangan teroris terbaru ini diberikan bantuan. Saya berterima kasih kepada semua orang yang membantu orang dan semua orang yang bersama Odesa dalam pikiran dan emosi mereka.
"Kita akan melewati ini. Kami akan memulihkan perdamaian. Dan untuk ini, kita harus mengalahkan kejahatan Rusia," kata Zelensky.
(oln/DM)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.