El Nino dimulai, BMKG peringatkan potensi karhutla - tujuh provinsi Indonesia status siaga darurat
Badai, kekeringan, dan suhu tinggi yang mencapai rekor di depan mata setelah para ilmuwan di AS mengonfirmasi bahwa El Nino telah…
Menurut data per 1 Juni 2023, sudah ada 112 kejadian karhutla di Indonesia.
Sementara itu ada tujuh wilayah yang akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB yang meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi tersebut per 29 Mei 2023.
"BNPB akan fokus ke kebakaran hutan dan lahan. Karena prediksi BMKG di tahun 2023 ini kemaraunya lebih kering. Diprediksi potensi kejadian karhutlanya lebih besar dari tiga tahun terakhir," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Selasa (6/6).
Imbas yang besar akibat fenomena cuaca
Belajar dari pengalaman, akan ada ongkos manusia dan ekonomi yang besar dari fenomena cuaca yang akan datang ini.
El Nino yang kuat pada 1997-1998 mengakibatkan kerugian lebih dari US$5 triliun dengan sekitar 23.000 kematian akibat badai dan banjir.
Ada juga kemungkinan kuat bahwa versi tahun ini akan mendorong 2024 melampaui 2016 sebagai tahun terpanas di dunia.
Baca juga:
- Kenaikan suhu Bumi berpotensi tembus ambang batas 1,5 Celcius untuk pertama kalinya
- 'Kode merah untuk umat manusia', gelombang panas semakin intens, laporan iklim terbaru
- Lembaga prakiraan cuaca sebut '2023 akan menjadi tahun terpanas' - bakal sering kekeringan dan merebaknya penyakit
Suhu global saat ini sekitar 1,1C di atas rata-rata pada periode 1850-1900.
Tapi peristiwa El Nino dapat mengakibatkan kenaikan hingga sebesar 0,2C, mendorong dunia ke suhu terpanas yang belum pernah dialami sepanjang sejarah, dan hampir melampaui batas simbolik 1,5C, elemen kunci perjanjian iklim Paris.
Para peneliti baru-baru ini mengatakan bahwa kita mungkin akan melampaui batas tersebut secara sementara dalam beberapa tahun ke depan.
"Kita sebenarnya berkemungkinan menyaksikan temperatur rata-rata global yang bisa jadi akan jadi hal yang biasa dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, jadi ini memberi kami semacam portal ke masa depan," kata Michelle L'Heureux.
"Dan saya pikir itulah sebabnya ini mengkhawatirkan bagi sebagian orang, karena ini adalah ambang batas baru kita. Dan El Nino menjadi hal yang mempercepat itu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.