Jumat, 3 Oktober 2025

El Nino dimulai, BMKG peringatkan potensi karhutla - tujuh provinsi Indonesia status siaga darurat

Badai, kekeringan, dan suhu tinggi yang mencapai rekor di depan mata setelah para ilmuwan di AS mengonfirmasi bahwa El Nino telah…

Peristiwa cuaca alami yang disebut El Nino telah dimulai di Samudra Pasifik, dan kemungkinan besar akan membuat Bumi yang sudah menghangat akibat perubahan iklim menjadi semakin panas.

Para ilmuwan di Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa El Nino sudah dimulai. Para pakar mengatakan peristiwa ini akan menjadikan 2024 tahun terpanas di dunia.

Mereka khawatir ini akan mendorong dunia melewati ambang batas pemanasan global 1,5C.

Ini juga akan memengaruhi cuaca dunia, berpotensi mengakibatkan kekeringan ke Australia, hujan deras di AS selatan, dan melemahkan musim hujan di India.

Sementara itu Indonesia, yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, para peneliti juga sudah mulai mendeteksi tanda-tanda El Nino yang mereka sebut berpotensi memicu kekeringan serta meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Peristiwa cuaca ini kemungkinan akan berlangsung sampai musim semi mendatang, setelah itu dampaknya akan surut.

Baca juga:

Selama berbulan-bulan para peneliti semakin yakin bahwa peristiwa El Nino pasti akan muncul di Samudera Pasifik.

"Ini semakin kuat sekarang, sudah ada tanda-tanda dalam prediksi kami selama beberapa bulan terakhir, tetapi ini tampaknya akan mencapai puncaknya pada akhir tahun ini dalam hal intensitasnya," kata Adam Scaife, kepala prediksi jarak jauh di badan meteorologi Inggris.

"Rekor baru temperatur global pada tahun depan amatlah mungkin. Tergantung seberapa besar peristiwa El Nino ini - bila El Nino besar pada akhir tahun ini, kemungkinan kita akan mendapatkan rekor baru temperatur global pada 2024."

Fenomena alam ini adalah fluktuasi paling kuat dalam sistem iklim di mana pun di Bumi.

Istilah ilmiahnya El Niño Southern Oscillation, atau ENSO, fenomena ini terdiri dari tiga fase: Panas, dingin atau netral.

Fase panas, yang disebut El Nino, terjadi setiap dua hingga tujuh tahun. Pada fase ini air hangat naik ke permukaan di lepas pantai Amerika Selatan dan menyebar ke seluruh lautan sehingga mendorong sejumlah besar panas ke atmosfer.

Tahun-tahun paling panas yang pernah tercatat, termasuk 2016, tahun terpanas di dunia, biasanya terjadi satu tahun setelah peristiwa El Nino besar.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved