Sabtu, 4 Oktober 2025

Polusi udara di Jakarta tertinggi se-Asia Tenggara, dua tahun setelah Pemprov DKI kalah gugatan

Dalam dua minggu terakhir, Jakarta telah beberapa kali menduduki peringkat satu sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia…

Aditya Parawangsa, 22, merupakan seorang mahasiswa yang sudah tinggal di kawasan Jakarta Pusat selama dua tahun. Sebagai warga asli Jambi, ia bisa merasakan perbedaan udara yang ia hirup di Jakarta jauh berbeda dengan daerah asalnya.

”Kalau Jambi udaranya masih segar kalau dihirup pagi-pagi. Tetapi di Jakarta, Anda baru bisa hirup udara segar sebelum matahari terbit. Setelah matahari terbit, udaranya tidak segar,” ujar Adit.

Setiap hari, ia berangkat jalan kaki ke rumah sakit tempat ia magang. Dan setiap hari pula, ia menggunakan masker untuk melindungi diri dari polusi udara yang ada di jalan raya Jakarta.

”Selain Covid, yang sudah dicabut status pandeminya, ada masalah lain yang masih membutuhkan warga Jakarta menggunakan masker, terutama saat berpergian keluar, yaitu polusi udara,” katanya.

Ia sendiri tinggal di apartemen di lantai yang cukup tinggi dengan pemandangan Monas di kejauhan. Namun, akibat asap polusi yang tebal, ia sudah tidak bisa lagi melihat Monas dari jendela tempat ia tinggal.

”Secara subjektif, misalnya ketika kita tinggal di apartemen, itu terasa perbedaan dari kualitas udara yang kita hirup. Rasanya ada yang mengganjal setiap kali kita nafas,” katanya.

Bahkan, ia mengunduh aplikasi Nafas yang dapat menunjukkan tingkat kualitas udara di sekitarnya karena ia seringkali merasa udara semakin pekat.

”Aku cukup khawatir mengenai itu, tapi aku hanya melakukan sebisanya untuk melindungi diri sendiri saja,” kata Adit.

Climate Impact Associate dari Yayasan Indonesia Cerah, Diya Farida, mengatakan pihaknya merasa kecewa karena sudah dua tahun sejak pemerintah dinyatakan melanggar Pasal UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

”Pemerintah bukannya menjalankan ‘hukuman’ untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Tapi lebih memilih banding dan kasasi, ya sudah warga silakan menikmati udara yang seperti ini yang polusinya tinggi.

”Jadi kan secara tidak langsung pemerintah itu membiarkan warganya untuk menghirup udara yang tidak baik, yang bisa merusak kesehatannya,” kata Diya.

Berdasarkan riset yang dilakukan Hannah Ritchie and Max Roser pada OurWorldInData pada 2017 dan diperbarui pada 2021, paparan polusi udara berkontribusi pada 11% kematian global setiap tahun.

”Polusi udara ini bukan suatu hal yang bisa kita anggap remeh atau kita sepelekan karena dampaknya memang nyata,” ujarnya.

Apa yang sudah dilakukan pemerintah untuk menangani pencemaran udara di Jakarta?

Direktur PPKL Kementerian LHK, Luckmi Purwandari, mengatakan pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk menangani masalah polusi udara di Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved